LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA
“Cara-cara Menyatakan Konsentrasi
Larutan“
![]() |
Nama :
Riski Meliya Ningsih
NPM :
E1J014147
Hari/Jam :
Selasa, 4 November 2014
Kelompok : 4 (empat)
Co-Ass :
Sari Yulia Kartika Hasibuan
Dosen Pembimbing :
Dr.Ir. Catur Herison. M.S
LABORATORIUM AGRONOMI
PROGRAM
STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam kehidupan sehari- hari, istilah larutan sudah
sering didengar. Kata
larutan (solution) sering dijumpai. Larutan merupakan suatu campuran homogen
antar dua atau lebih zat yang berbeda jenis. Ada dua komponen utama
pembentuk larutan, yaitu zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent). Untuk
menyatakan komposisi larutan secara kuantitatif digunakanlah konsentrasi
(Indry, 2010).
Secara umum zat terlarut merupakan komponen yang
jumlahnya sedikit sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah
banyak. Larutan yang mengandung dua komponen yaitu zat terlarut dan pelarut
disebut sebagai larutan biner. Kemampuan pelarut melarutkan zat terlarut pada
suatu suhu mempunyai batas tertentu. Larutan dengan jumlah maksimum zat
terlarut pada temperatur tertentu disebut sebagai larutan jenuh. Kelarutan
didefinisikan sebagai banyaknya zat terlarut yang dapat menghasilkan larutan
jenuh dalam jumlah tertentu pelarut pada temperatur konstan. Kelarutan suatu
zat bergantung pada sifat zat itu, molekul pelarut, temperatur dan tekanan(Endang,
2004).
1.2 Tujuan
1.
Menjelaskan berbagai satuan konsentrasi
larutan.
2.
Mampu membuat larutan pada berbagai
konsentrasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Larutan didefinisikan
sebagai campuran homogen, yang terdiri dari satu atau beberapa macam zat
terlarut dan satu pelarut. Konsentrasi larutan merupakan parameter yang
menyatakan komposisi atau perbandingan kuantitatif antara zat terlarut dengan
pelarut. Satuan konsentrasi yang dikenal antara lain persen massa ( % b/b),
persen volume (%V/V), persen massa-volume %(b/V), molaritas (mol/L) molalitas
(mol/ 1000 gram pelarut) dan fraksi mol (mol zat terlarut/ mol total). Dalam kehidupan sehari- hari, istilah larutan
sudah sering didengar. Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen yaitu
campuran yang memiliki komposisi serba sama di seluruh bagian volumenya. Suatu
larutan terdiri dari satu atau beberapa macam zat terlarut dan satu pelarut.
Secara umum zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit sedangkan
pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah banyak. Larutan yang
mengandung dua komponen yaitu zat terlarut dan pelarut disebut sebagai larutan
biner. Kemampuan pelarut melarutkan zat terlarut pada suatu suhu mempunyai
batas tertentu. Kelarutan didefinisikan sebagai banyaknya zat terlarut yang
dapat menghasilkan larutan jenuh dalam jumlah tertentu pelarut pada temperatur
konstan. Kelarutan suatu zat bergantung pada sifat zat itu, molekul pelarut,
temperatur dan tekanan. (Endang, 2004)
2.1 Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan merupakan parameter yang
menyatakan komposisi atau perbandingan kuantitatif antara zat terlarut dengan
pelarut. Ada beberapa cara untuk menyatakan secara kuantitatif komposisi suatu
larutan, antara lain :
1.
Persen konsentrasi

3.
Fraksi mol
4.
Molaritas
5.
Molalitas
6.
Normalitas
1. Persen
konsentrasi
Suatu konsentrasi larutan dapat dinyatakan sebagai
persentasi zat terlarut dalam larutan. Ada beberapa cara untuk menyatakan
konsentrasi larutan dalam persen, yaitu :
a.
Persen berat (% w/w)
menyatakan banyaknya gr zat terlarut dalam gr larutan.

b.
Persen volume (% v/v)
menyatakan volume (ml) zat terlarut dalam volume larutan.

c.
Persen berat per volume
(% w/v) menyatakan jumlah gr zat terlarut dalam 100 ml larutan.

2.
Part
permillion (ppm) dan part perbillion (ppb)


3. Fraksi
mol (fx) menyatakan jumlah zat terlarut atau pelarut dalam larutan dan pelarut
maka fraksi mol dirumuskan sebagai berikut :

4. Molaritas
(M) menytakan jumlah mol zat terlarut per liter larutan.

5. Molalitas
(m) menyatakan jumlah mol zat terlarut per 1000gr pelarut.

6. Normalitas
(N) menyatakan banyaknya mol ekivalen zat terlarut dalam liter larutan.

BAB III
METODEOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat
|
Bahan
|
1.
Pipet ukur
2.
Pipet gondok
3.
Neraca analitik
4.
Botol semprot
5.
Kaca arloji
6.
Labu ukur
7.
Bola hisap
8.
Sikat tabung reaksi
9.
Corong
|
1.
H2SO4
2.
NaCl
3.
NaOH
4.
Etanol
5.
KIO3
6.
HCl
7.
Asam oksalat
8.
Urea
|
3.2 Cara Kerja
I.
Membuat Larutan NaCl 1%
Menimbang sebanyak 0,5 g NaCl
dengan neraca analitik, kemudian melarutkannya menggunakan aquades dalam labu
ukur 50ml, hingga tanda batas.
II.
Membuat larutan etanol 5%
Mengambil sebanyak 2,5 mi etanol
absolute menggunakan pipet ukur, kemudian memasukannya kedalam labu ukur 50 ml,
Menambahkan aquades sampai tanda batas.
III.
Membuat larutan KIO3 0,001 M
(Mr. 214 gr/M)
Menimbang sebanyak 0,107 gr KIO3
menggunakan neraca analitik, kemudian memasukkannya kedalam labu ukur 50 ml,
kemudian melarutkannya dengan menggunakan aquades sampai tanda batas.
IV.
Membuat larutan H2SO4
0,1 M (Mr. 98 gr/M)
Mengambil
sebanyak 0,5 ml H2SO4 dengan pipet ukur, kemudian
mengencerkannya menggunakan aquades dalam labu ukur 50 ml hingga tanda batas.
v Mengisi
labu ukur 50 ml terlebihdahulu dengan aquades, kira-kira 25 ml, selanjutnya
baru memasukan H2SO4 ke dalam labu ukur, selanjutnya ditambahkan
lagi dengan aquades hingga tanda batas. Cara seperti ini berlaku untuk membuat
larutan basa kuat dan asam kuat.
V.
Membuat larutan HCl 0,1 N (Mr. 36,5
gr/M)
Mengambil sebanyak 0,415 ml HCl 37%
dengan pipet ukur, kemudian mengencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai
tanda batas
VI.
Membuat larutan asal oksalat 0,1 N (Mr.
H2C2O4.2 H2O. 126 gr/Mol)
Menimbang 0,3151 gr asam oksalat
dengan neraca analitik, kemudian mengencerkannya menggunakan aquades dalam labu
ukur 50 ml hingga tanda batas.
VII.
Membuat larutan 1 N NaOH (Mr. 40 gr/M)
Menimbang 0,12 gr NaOH, lalu
mengencerkannya dengan aquades dalam labu ukur 100 ml hingga tanda batas
VIII.
Membuat larutan 1000 ppm Nitrogen (N2)
(Mr. Urea 60 gr/M)
Menimbang 0,1086 gr urea, kemudian
mengencerkannya dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
BAB
IV
HASIL
PENGAMATAN
1. Membuat Larutan NaCl 1%
Ditimbang sebanyak 0,5 gram NaCl
dengan neraca analitik, kemudian dilarutkan dengan aquades didalam labu ukur 50
ml, sampai tanda batas.
2. Membuat Larutan 0,1 M H2SO4 (Mr. 98 gram/mol)
Dipipet sebanyak 0,5 ml H2SO4 dengan
pipet ukur, kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml
sampai tanda batas.
3. Membuat larutan 0,1 N HCl (Mr. 36,5 gram/mol)
Dipipet sebanyak 0,415 ml HCl 37% dengan
pipet ukur, kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml,
sampai tanda batas.
4. Membuat larutan 1 N NaOH (Mr. 40 gram/mol)
Ditimbang 0,2
gram asam oksalat dengan neraca analitik, kemudian diencerkan dengan aquades
dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
BAB V
PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan tersebut bahwa didalam
proses pembuatan larutan bermacam-macam gram yang dikandung yaitu :
1.
Membuat Larutan NaCl 1 %


100
gram = 50
gram
=
= 0,5 gram

2.
Membuat Larutan 0,1 M H2SO4 (Mr. 98 gram/mol)
0,5 x 1,303
= 0,6515 gram

=
= 0,13 gram

3. Membuat larutan 0,1 N HCl (Mr. 36,5 gram/mol)

BE =
x 0,415 = 0,15355 gram


=
= 36,5

Ek =
= 0,0042 N =
= 0,08 N


4. Membuat larutan 1 N NaOH (Mr. 40 gram/mol)



BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Ø
Larutan didefinisikan sebagai campuran
homogen, yang terdiri dari satu atau beberapa macam zat terlarut dan satu
pelarut.
Ø
Secara umum zat terlarut merupakan
komponen yang jumlahnya sedikit sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat
dalam jumlah banyak. Larutan yang mengandung dua komponen yaitu zat terlarut
dan pelarut disebut sebagai larutan biner
Ø
Konsentrasi larutan merupakan parameter
yang menyatakan komposisi atau perbandingan kuantitatif antara zat terlarut
dengan pelarut. Ada beberapa cara untuk menyatakan secara kuantitatif komposisi
suatu larutan, antara lain :
1. Persen konsentrasi (% w/w, %
v/v, % w/v)
2. Part per million ( ppm) atau
bagian per juta (bpj)
3. Fraksi mol (fx)
4. Molaritas (M)
5. Molalitas (m)
6. Normalitas (N)
6.2 Saran
Ø Hendaknya
dengan melaksanakan pratikmum ini mahasiswa bisa memahami tentang berbagai
satuan konsentrasi larutan, mampu membuat larutan pada berbagai konsentrasi
Ø Setiap penelitian harus dilakukan dengan teliti untuk
mendapatkan hasil yang maksimal
BAB VII
PERTANYAAN
JAWABAN
7.1
Pertanyaan
1. Buktikanlah
bahwa larutan-larutan yang telah dibuat berdasarkan cara kerja diatas dengan
menggunakan rumus!
a) Membuat
Larutan NaCl 1%. Menimbang sebanyak 0,5 g NaCl dengan neraca analitik, kemudian
melarutkannya menggunakan aquades dalam labu ukur 50ml, hingga tanda batas.
b) Membuat
larutan etanol 5%. Mengambil sebanyak 2,5 mi etanol absolute menggunakan pipet
ukur, kemudian memasukannya kedalam labu ukur 50 ml, Menambahkan aquades sampai
tanda batas.
c) Membuat
larutan KIO3 0,001 M (Mr. 214 gr/M). Menimbang sebanyak 0,017 gr KIO3
menggunakan neraca analitik, kemudian memasukkannya kedalam labu ukur 50 ml,
kemudian melarutkannya dengan menggunakan aquades sampai tanda batas.
d) Membuat
larutan H2SO4 0,1 M (Mr. 98 gr/M). Mengambil sebanyak 0,5
ml H2SO4 dengan pipet ukur, kemudian mengencerkannya
menggunakan aquades dalam labu ukur 50 ml hingga tanda batas.
e) Membuat
larutan HCl 0,1 N (Mr. 36,5 gr/M). Mengambil sebanyak 0,415 ml HCl 37% dengan
pipet ukur, kemudian mengencerkan dengan aquades dalam labu ukur sampai tanda
batas.
f) Membuat
larutan asal oksalat 0,1 N (Mr. H2C2O4.2 H2O.
126 gr/Mol). Menimbang 0,3151 gr asam oksalat dengan neraca analitik, kemudian
mengencerkannya menggunakan aquades dalam labu ukur 50 ml hingga tanda batas.
g) Membuat
larutan 1 N NaOH (Mr. 40 gr/M). Menimbang 0,4 gr NaOH, lalu mengencerkannya
dengan aquades dalam labu ukur 100 ml hingga tanda batas
h) Membuat
larutan 1000 ppm Nitrogen (N2) (Mr. Urea 60 gr/M). Menimbang 0,1086
gr urea, kemudian mengencerkannya dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai
tanda batas.
2. 80
gram H2SO4 dilarutkan dengan 120 gram air.
Diketahui: Mr. H2SO4 98 g/mol Mr. Air 18 g/mol
BJ H2SO4 1,303 g/ml BJ Air 1 g/ml
Konsentrasi H2SO4 100%
Ditanya :
a) %
berat
b) Molalitas
c) Molaritas
d) Fraksi
mol zat terlarut
e) Fraksi
mol pelarut
3. Lengkapi
tabel dibawah ini :
Zat terlarut
|
Gram zat terlarut
|
Mol zat terlarut
|
Volume larutan
|
Molaritas
|
NaNO3
|
25
|
A
|
B
|
1,2
|
NaNO3
|
C
|
D
|
16 L
|
0,023
|
KBr
|
91
|
E
|
450 ml
|
F
|
KBr
|
G
|
0,42
|
H
|
1,8
|
Tulis perhitungan lengkap dibawah tabel!
7.2 Jawaban
1)
A. Membuat Larutan NaCl 1%
% W/V = gram
zat terlarut x 100 %
ml
larutan
1% = gram zat terlarut x
100%
50
ml
100gr = 50
=
50 / 100 = 0,5 gram
B. Membuat
larutan etanol 5%
% W/V = gram
zat terlarut x 100 %
ml
larutan
5% = gram zat terlarut x
100%
50
l
20 ml = 50
=
50 / 20 = 2,5 ml
C. Membuat
larutan 0,01 M KIO3 (Mr.214gram/mol)
% W/V = gram
zat terlarut x 100 %
ml
larutan
= 0,107 x 100%
50
= 0,214
%
D. Membuat Larutan 0,1 M H2SO4 (Mr.
98 gram/mol)
0,5 x 1,303 = 0,6515 gram
M = 0,6515 = 0.6515 = 0,13
gram
98 x
0,05 4,9
E. Membuat Larutan 0,1 N HCl (Mr.
36,5 gram/mol)
N = mol
ekivalen zat terlarut ( Ek ) Ek = Gram
zat terlarut
volume
larutan BE
BE =
Mr /
n 37
/ 100 x 0,415 = 0,15355 gram
= 36,5 / 1 = 36,5
Ek = 0,15355 gram = 0,0042 N
= 0,0042 = 0,08 N
36,5 0,05
F. Membuat larutan 0,1 N asam oksalat (Mr.C2H2O4.2H2O.126
garam/mol)


G. Membuat
Larutan 1 N NaOH (Mr. 40 gram/mol)
BE = 40 / 10 = 4
Ek = 0,2 / 4
= 0,05
N =
0,05 / 0,05 = 1 N
H. Membuat larutan 1000 ppm Nitrogen (N2)
(Mr.urea 60 gram/mol)


2)
a. Persen Berat
=
x 100 %

=

=
= 66,69 %

b.
Molaritas
(m) =

= 

=
816,66 mol/ 1000 gram
c.
Molaritas
(M) = 

Vpelarut
= 120 ml
Vterlarut
= 61,39 ml
Vlarutan
= 181,39 ml = 0,181,391
M =
= 540,27 mol

d.
Fraksi
mol zat terlarut
Mol
terlarut = 0,816
Ø X =
=
= 0,109


e.
Mol
pelarut = 6,67
X =
=
= 0,89


3) Lengkapi
tabel dibawah ini
Zat
Terlarut
|
Gram
Zat Terlarut
|
Mol
Zat Terlarut
|
Volume
Larutan
|
Molaritas
|
NaNO3
|
25
|
A.
0,29
|
B.
241,167
|
1,2
|
NaNO3
|
C.
31,28
|
D.
0,368
|
16L
|
0,023
|
KBr
|
91
|
E.
0,76
|
450
ml
|
F.
1,6999
|
KBr
|
G.
49.98
|
0,42
|
H.
0,233
|
1,8
|
a.
Mol zat
terlarut =

=
= 0,29

b.
M =

1,2
= 

1,2 liter
larutan = 0,29
liter larutan =

= 0,241 L = 241,167 ml
c.
Mol = 

0,368 = 

Massa
zat terlarut = 85 x 0,368 = 31,28 gram
d.
M = 

0,023
= 

mol =
0,368
e.
Mol zat
terlarut = 

=
= 0,76 mol

f.
M = 

=
= 1,6999 mol/l

g.
Mol zat
terlarut = 

0,42 = 

Gram zat terlarut = 0,42 x 119 = 49.98 gram
h.
M = 

1,8 = 

1,8
liter larutan = 0,42
liter larutan =
= 0,233

DAFTAR
PUSTAKA
Indry,2010.PenentuanKonsentrasiLarutan.http://indrypink.blogspot.com/2010/12/pembuatan-dan-penentuan-konsentrasi.html. Diakses pada 8 Nvember 2014
Laksono, Endang.W. 2004.
Konsentrasi Larutan. Program Studi Pascasarjana Pendidikan Sains UNY.
Yogyakarta.
Tim Dosen Kimia. 2012. Konsep Larutan. Kimia Dasar FTF UB.
Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar