Kamis, 18 Desember 2014


LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA
“Cara-cara Menyatakan Konsentrasi Larutan“

unib
 











Nama                             : Riski Meliya Ningsih
NPM                              : E1J014147
Hari/Jam                        : Selasa, 4 November 2014
Kelompok                      : 4 (empat)
Co-Ass                           : Sari Yulia Kartika Hasibuan
Dosen Pembimbing        : Dr.Ir. Catur Herison. M.S



LABORATORIUM  AGRONOMI
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU
2014

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari- hari, istilah larutan sudah sering didengar. Kata larutan (solution) sering dijumpai. Larutan merupakan suatu campuran homogen antar dua atau lebih  zat yang berbeda jenis. Ada dua komponen utama pembentuk larutan, yaitu zat terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent). Untuk menyatakan komposisi larutan secara kuantitatif digunakanlah konsentrasi (Indry, 2010).
Secara umum zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah banyak. Larutan yang mengandung dua komponen yaitu zat terlarut dan pelarut disebut sebagai larutan biner. Kemampuan pelarut melarutkan zat terlarut pada suatu suhu mempunyai batas tertentu. Larutan dengan jumlah maksimum zat terlarut pada temperatur tertentu disebut sebagai larutan jenuh. Kelarutan didefinisikan sebagai banyaknya zat terlarut yang dapat menghasilkan larutan jenuh dalam jumlah tertentu pelarut pada temperatur konstan. Kelarutan suatu zat bergantung pada sifat zat itu, molekul pelarut, temperatur dan tekanan(Endang, 2004).

1.2  Tujuan
1.      Menjelaskan berbagai satuan konsentrasi larutan.
2.      Mampu membuat larutan pada berbagai konsentrasi.
                                                                            
                                                                            BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen, yang terdiri dari satu atau beberapa macam zat terlarut dan satu pelarut. Konsentrasi larutan merupakan parameter yang menyatakan komposisi atau perbandingan kuantitatif antara zat terlarut dengan pelarut. Satuan konsentrasi yang dikenal antara lain persen massa ( % b/b), persen volume (%V/V), persen massa-volume %(b/V), molaritas (mol/L) molalitas (mol/ 1000 gram pelarut) dan fraksi mol (mol zat terlarut/ mol total).  Dalam kehidupan sehari- hari, istilah larutan sudah sering didengar. Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen yaitu campuran yang memiliki komposisi serba sama di seluruh bagian volumenya. Suatu larutan terdiri dari satu atau beberapa macam zat terlarut dan satu pelarut. Secara umum zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah banyak. Larutan yang mengandung dua komponen yaitu zat terlarut dan pelarut disebut sebagai larutan biner. Kemampuan pelarut melarutkan zat terlarut pada suatu suhu mempunyai batas tertentu. Kelarutan didefinisikan sebagai banyaknya zat terlarut yang dapat menghasilkan larutan jenuh dalam jumlah tertentu pelarut pada temperatur konstan. Kelarutan suatu zat bergantung pada sifat zat itu, molekul pelarut, temperatur dan tekanan. (Endang, 2004)

2.1 Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan merupakan parameter yang menyatakan komposisi atau perbandingan kuantitatif antara zat terlarut dengan pelarut. Ada beberapa cara untuk menyatakan secara kuantitatif komposisi suatu larutan, antara lain :
1. Persen konsentrasi
http://image.slidesharecdn.com/larutandankonsentrasi-100309064928-phpapp02/95/larutan-dan-konsentrasi-3-728.jpg?cb=12681389912. Part per million ( ppm) atau bagian per juta (bpj)
3. Fraksi mol
4. Molaritas
5. Molalitas
6. Normalitas




1.      Persen konsentrasi
Suatu konsentrasi larutan dapat dinyatakan sebagai persentasi zat terlarut dalam larutan. Ada beberapa cara untuk menyatakan konsentrasi larutan dalam persen, yaitu :
a.       http://wanibesak.files.wordpress.com/2010/11/clip_image002_thumb3.gifPersen berat (% w/w) menyatakan banyaknya gr zat terlarut dalam gr larutan.


b.      http://wanibesak.files.wordpress.com/2010/11/clip_image008_thumb3.gif?w=298&h=61Persen volume (% v/v) menyatakan volume (ml) zat terlarut dalam volume larutan.

c.       https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8x5rag7rC7rVzRBjx8JA3L1P2xmIhh4cCC-0SDhKyjGRwVyp5J0a8IjootWpsQ8OcuQLY4L6-fIVktLa-wfQumcHp8YKtCFb4zxyMr9YSgyOCFD0K2BqTiRebViZfpHeqtsXPaoO_XEI/s1600/persenberatvolume.pngPersen berat per volume (% w/v) menyatakan jumlah gr zat terlarut dalam 100 ml larutan.

2.      http://bisakimiadotcom.files.wordpress.com/2013/01/ppm.jpgPart permillion (ppm) dan part perbillion (ppb)
http://bisakimiadotcom.files.wordpress.com/2013/01/ppb.jpg


3.      Fraksi mol (fx) menyatakan jumlah zat terlarut atau pelarut dalam larutan dan pelarut maka fraksi mol dirumuskan sebagai berikut :
4.      Molaritas (M) menytakan jumlah mol zat terlarut per liter larutan.   
5.      Molalitas (m) menyatakan jumlah mol zat terlarut per 1000gr pelarut.
6.      Normalitas (N) menyatakan banyaknya mol ekivalen zat terlarut dalam liter larutan.

BAB III
METODEOLOGI

3.1  Alat dan Bahan
Alat
Bahan
1.      Pipet ukur
2.      Pipet gondok
3.      Neraca analitik
4.      Botol semprot
5.      Kaca arloji
6.      Labu ukur
7.      Bola hisap
8.      Sikat tabung reaksi
9.      Corong
1.      H2SO4
2.      NaCl
3.      NaOH
4.      Etanol
5.      KIO3
6.      HCl
7.      Asam oksalat
8.      Urea

3.2 Cara Kerja
              I.          Membuat Larutan NaCl 1%
Menimbang sebanyak 0,5 g NaCl dengan neraca analitik, kemudian melarutkannya menggunakan aquades dalam labu ukur 50ml, hingga tanda batas.
           II.          Membuat larutan etanol 5%
Mengambil sebanyak 2,5 mi etanol absolute menggunakan pipet ukur, kemudian memasukannya kedalam labu ukur 50 ml, Menambahkan aquades sampai tanda batas.
        III.          Membuat larutan KIO3 0,001 M (Mr. 214 gr/M)
Menimbang sebanyak 0,107 gr KIO3 menggunakan neraca analitik, kemudian memasukkannya kedalam labu ukur 50 ml, kemudian melarutkannya dengan menggunakan aquades sampai tanda batas.
        IV.          Membuat larutan H2SO4 0,1 M (Mr. 98 gr/M)
Mengambil sebanyak 0,5 ml H2SO4 dengan pipet ukur, kemudian mengencerkannya menggunakan aquades dalam labu ukur 50 ml hingga tanda batas.
v  Mengisi labu ukur 50 ml terlebihdahulu dengan aquades, kira-kira 25 ml, selanjutnya baru memasukan H2SO4 ke dalam labu ukur, selanjutnya ditambahkan lagi dengan aquades hingga tanda batas. Cara seperti ini berlaku untuk membuat larutan basa kuat dan asam kuat.
           V.          Membuat larutan HCl 0,1 N (Mr. 36,5 gr/M)
Mengambil sebanyak 0,415 ml HCl 37% dengan pipet ukur, kemudian mengencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas
        VI.          Membuat larutan asal oksalat 0,1 N (Mr. H2C2O4.2 H2O. 126 gr/Mol)
Menimbang 0,3151 gr asam oksalat dengan neraca analitik, kemudian mengencerkannya menggunakan aquades dalam labu ukur 50 ml hingga tanda batas.
     VII.          Membuat larutan 1 N NaOH (Mr. 40 gr/M)
Menimbang 0,12 gr NaOH, lalu mengencerkannya dengan aquades dalam labu ukur 100 ml hingga tanda batas
  VIII.          Membuat larutan 1000 ppm Nitrogen (N2) (Mr. Urea 60 gr/M)
Menimbang 0,1086 gr urea, kemudian mengencerkannya dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

1.      Membuat Larutan NaCl  1%
Ditimbang sebanyak 0,5 gram NaCl dengan neraca analitik, kemudian dilarutkan dengan aquades didalam labu ukur 50 ml, sampai tanda batas.
2.      Membuat Larutan 0,1 M H2SO4  (Mr. 98 gram/mol)
Dipipet sebanyak  0,5 ml H2SO4 dengan pipet ukur, kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.
3.      Membuat larutan 0,1 N HCl (Mr. 36,5 gram/mol)
Dipipet sebanyak 0,415 ml HCl 37% dengan pipet ukur, kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml, sampai tanda batas.
4.      Membuat larutan 1 N NaOH (Mr. 40 gram/mol)
Ditimbang 0,2 gram asam oksalat dengan neraca analitik, kemudian diencerkan dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.

BAB V
PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan tersebut bahwa didalam proses pembuatan larutan bermacam-macam gram yang dikandung yaitu :
1.      Membuat Larutan NaCl 1 %
100 gram  = 50
gram         =  = 0,5 gram
2.      Membuat Larutan 0,1 M H2SO4  (Mr. 98 gram/mol)
0,5 x 1,303 = 0,6515 gram
=       0,13 gram
3.      Membuat larutan 0,1 N HCl (Mr. 36,5 gram/mol)
BE  =                                                        x 0,415 = 0,15355 gram
  =      = 36,5                                    
Ek =   = 0,0042               N   =   =  0,08 N
4.      Membuat larutan 1 N NaOH (Mr. 40 gram/mol)
 
 0,05
 1
BAB VI
PENUTUP

6.1    Kesimpulan
Ø Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen, yang terdiri dari satu atau beberapa macam zat terlarut dan satu pelarut.
Ø Secara umum zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah banyak. Larutan yang mengandung dua komponen yaitu zat terlarut dan pelarut disebut sebagai larutan biner
Ø Konsentrasi larutan merupakan parameter yang menyatakan komposisi atau perbandingan kuantitatif antara zat terlarut dengan pelarut. Ada beberapa cara untuk menyatakan secara kuantitatif komposisi suatu larutan, antara lain :
1. Persen konsentrasi (% w/w, % v/v, % w/v)
2. Part per million ( ppm) atau bagian per juta (bpj)
3. Fraksi mol (fx)
4. Molaritas (M)
5. Molalitas (m)
6. Normalitas (N)

6.2 Saran
Ø  Hendaknya dengan melaksanakan pratikmum ini mahasiswa bisa memahami tentang berbagai satuan konsentrasi larutan, mampu membuat larutan pada berbagai konsentrasi
Ø  Setiap penelitian harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang maksimal

BAB VII
PERTANYAAN JAWABAN

7.1 Pertanyaan
1.      Buktikanlah bahwa larutan-larutan yang telah dibuat berdasarkan cara kerja diatas dengan menggunakan rumus!
a)    Membuat Larutan NaCl 1%. Menimbang sebanyak 0,5 g NaCl dengan neraca analitik, kemudian melarutkannya menggunakan aquades dalam labu ukur 50ml, hingga tanda batas.
b)   Membuat larutan etanol 5%. Mengambil sebanyak 2,5 mi etanol absolute menggunakan pipet ukur, kemudian memasukannya kedalam labu ukur 50 ml, Menambahkan aquades sampai tanda batas.
c)    Membuat larutan KIO3 0,001 M (Mr. 214 gr/M). Menimbang sebanyak 0,017 gr KIO3 menggunakan neraca analitik, kemudian memasukkannya kedalam labu ukur 50 ml, kemudian melarutkannya dengan menggunakan aquades sampai tanda batas.
d)   Membuat larutan H2SO4 0,1 M (Mr. 98 gr/M). Mengambil sebanyak 0,5 ml H2SO4 dengan pipet ukur, kemudian mengencerkannya menggunakan aquades dalam labu ukur 50 ml hingga tanda batas.
e)    Membuat larutan HCl 0,1 N (Mr. 36,5 gr/M). Mengambil sebanyak 0,415 ml HCl 37% dengan pipet ukur, kemudian mengencerkan dengan aquades dalam labu ukur sampai tanda batas.
f)    Membuat larutan asal oksalat 0,1 N (Mr. H2C2O4.2 H2O. 126 gr/Mol). Menimbang 0,3151 gr asam oksalat dengan neraca analitik, kemudian mengencerkannya menggunakan aquades dalam labu ukur 50 ml hingga tanda batas.
g)   Membuat larutan 1 N NaOH (Mr. 40 gr/M). Menimbang 0,4 gr NaOH, lalu mengencerkannya dengan aquades dalam labu ukur 100 ml hingga tanda batas
h)   Membuat larutan 1000 ppm Nitrogen (N2) (Mr. Urea 60 gr/M). Menimbang 0,1086 gr urea, kemudian mengencerkannya dengan aquades dalam labu ukur 50 ml sampai tanda batas.



2.      80 gram H2SO4 dilarutkan dengan 120 gram air.
Diketahui: Mr. H2SO98 g/mol          Mr. Air 18 g/mol
                              BJ H2SO1,303 g/ml        BJ Air 1 g/ml              
      Konsentrasi H2SO4 100%
Ditanya :
a)      % berat
b)      Molalitas
c)      Molaritas
d)     Fraksi mol zat terlarut
e)      Fraksi mol pelarut
3.      Lengkapi tabel dibawah ini :
Zat terlarut
Gram zat terlarut
Mol zat terlarut
Volume larutan
Molaritas
NaNO3
25
A
B
1,2
NaNO3
C
D
16 L
0,023
KBr
91
E
450 ml
F
KBr
G
0,42
H
1,8
Tulis perhitungan lengkap dibawah tabel!

7.2  Jawaban
1)      A. Membuat Larutan NaCl 1%
     % W/V = gram zat terlarut  x 100 %
                         ml larutan
            1% = gram zat terlarut   x 100%
                              50 ml
100gr       = 50
                        = 50 / 100 = 0,5 gram
B. Membuat larutan etanol 5%
     % W/V = gram zat terlarut  x 100 %
                         ml larutan
            5% = gram zat terlarut   x 100%
50    l
20 ml = 50
                        = 50 / 20 = 2,5 ml

C. Membuat larutan 0,01 M KIO3 (Mr.214gram/mol)
     % W/V = gram zat terlarut  x 100 %
                         ml larutan
                  = 0,107   x 100%
50     
          = 0,214 %
D. Membuat Larutan 0,1 M H2SO4 (Mr. 98 gram/mol)
0,5 x 1,303 = 0,6515 gram
             M  =  0,6515        = 0.6515   =  0,13 gram
                      98 x 0,05            4,9
E.  Membuat Larutan 0,1 N HCl (Mr. 36,5 gram/mol)
N   = mol ekivalen zat terlarut ( Ek )                    Ek        = Gram zat terlarut
                volume larutan                                                              BE
 BE     = Mr / n                                      37 / 100 x 0,415 = 0,15355 gram
                 = 36,5 / 1 = 36,5
Ek       = 0,15355 gram           =  0,0042            N = 0,0042   =  0,08 N
                          36,5                                                         0,05
F. Membuat larutan 0,1 N asam oksalat (Mr.C2H2O4.2H2O.126 garam/mol)
G.    Membuat Larutan 1 N NaOH (Mr. 40 gram/mol)
BE = 40 / 10 = 4
       Ek = 0,2 / 4 = 0,05
        N = 0,05 / 0,05 = 1 N
H. Membuat larutan 1000 ppm Nitrogen (N2) (Mr.urea 60 gram/mol)

2)      a.  Persen Berat   = x 100 %
=
 =   = 66,69 %
b.    Molaritas (m)  =  
 =
 = 816,66 mol/ 1000 gram
c.    Molaritas (M) =
Vpelarut = 120 ml
Vterlarut = 61,39 ml
Vlarutan = 181,39 ml = 0,181,391
M             =    =  540,27 mol
d.   Fraksi mol zat terlarut
Mol terlarut = 0,816
Ø  X =  =  = 0,109
e.    Mol pelarut = 6,67
X =  =  = 0,89

3)      Lengkapi tabel dibawah ini
Zat Terlarut
Gram Zat Terlarut
Mol Zat Terlarut
Volume Larutan
Molaritas
NaNO3
25
A. 0,29
B. 241,167
1,2
NaNO3
C. 31,28
D. 0,368
16L
0,023
KBr
91
E. 0,76
450 ml
F. 1,6999
KBr
G. 49.98
0,42
H. 0,233
1,8

a.       Mol zat terlarut =  
=  = 0,29
b.         M  =   
1,2 = 
1,2 liter larutan  = 0,29
liter larutan        =  
                      = 0,241 L = 241,167 ml
c.       Mol  =
0,368 =
Massa zat terlarut  =  85 x 0,368 = 31,28 gram
d.         M     = 
0,023 = 
mol    =  0,368
e.       Mol zat terlarut  =
=  = 0,76 mol
f.       M = 
  =  = 1,6999 mol/l
g.       Mol zat terlarut =
0,42                    =
Gram zat terlarut = 0,42 x 119 = 49.98 gram
h.      M =
1,8 =
1,8 liter larutan = 0,42
liter larutan =  = 0,233

DAFTAR PUSTAKA

Indry,2010.PenentuanKonsentrasiLarutan.http://indrypink.blogspot.com/2010/12/pembuatan-dan-penentuan-konsentrasi.html. Diakses pada 8 Nvember 2014
Laksono, Endang.W. 2004. Konsentrasi Larutan. Program Studi Pascasarjana Pendidikan Sains UNY. Yogyakarta.
Tim Dosen Kimia. 2012. Konsep Larutan. Kimia Dasar FTF UB. Malang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar