Minggu, 14 Juni 2015

Laporan Praktikum Genetika Acara 11 Mengenal Tipe Keragaman (Variasi)



Laporan Praktikum Genetika

Acara 11
Mengenal Tipe Keragaman (Variasi)




Disusun Oleh :
Nama                           : Riski Meliya Ningsih
NPM                            : E1J014147
Hari/Tanggal                : Senin, 27 April  2015
Shift                             : Senin (10:00-12:00)
Kelompok                    : 3
Dosen Pembimbing     : Dwi Wahyuni Ganevianti
Co-As                          : Paulina Situmorang




LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Dasar Teori
Didalam keluarga anda mungkin anda terlihat mirip dengan orang tua dan saudara kandung, dan mereka terlihat mirip dengan orang tua dan saudara mereka. Namun, Anda tidak melihat persis sama, dan hal ini disebabkan oleh variasi genetik.
Kita mendapatkan gen dari orang tua masing-masing, yang mengapa kita dan saudara kita terlihat mirip dengan mereka dan satu sama lain. Kita memiliki gen alel, yang adalah bentuk-bentuk yang berbeda dari gen yang sama. Alel adalah seperti kode untuk tubuh kita yang menentukan warna rambut dan warna mata, tinggi, dan fitur genetik lainnya. (James. 1991)
Variasi genetik adalah variasi alel dan gen, baik di dalam dan di antara populasi. Pikirkan populasi sebagai unit keluarga. Dalam keluarga dari individu yang terkait erat ada variasi genetik. Dalam lingkungan yang ada banyak keluarga, dan sebagainya ada juga variasi genetik di antara kelompok yang lebih besar.

Variasi genetik dapat diidentifikasi baik melalui sifat kontinyu atau diskrit. Sifat berkelanjutan adalah mereka yang berubah secara kontinyu seperti tinggi dan berat badan. Sifat diskrit adalah mereka yang hanya dapat diukur secara diskret seperti lidah bergulir. Ada tiga sumber variasi genetik: mutasi, aliran gen, dan reproduksi seksual. (Istamar, 2002)
·       Mutasi hanyalah sebuah perubahan dalam DNA. Mutasi sendiri tidak sangat umum, dan biasanya berbahaya bagi populasi. Karena itu, mutasi biasanya dipilih melawan melalui proses evolusi.
·       Aliran gen adalah pergerakan informasi genetik antara populasi yang berbeda. Metode ini meningkatkan variasi genetik karena memperkenalkan alel baru ke dalam populasi meningkatkan jumlah keanekaragaman. Semakin banyak alel yang tersedia dalam suatu populasi, semakin banyak variasi yang dapat terjadi.
·       Reproduksi seksual menyebabkan variasi genetik karena menciptakan kombinasi gen baru. Anda mendapatkan setengah dari informasi genetik dari satu orang tua, dan setengah dari yang lain, yang menciptakan sejumlah besar kombinasi genetik yang mungkin. Pindah silang selama reproduksi seksual adalah ketika pertukaran untai DNA, dan ini juga menyebabkan kombinasi genetik baru.
·       Variasi genetik dalam populasi yang merupakan gambaran dari adanya perbedaan respon individu-individu terhadap lingkungan adalah bahan dasar dari perubahan adaptif. Suatu populasi terdiri dari suatu sejumlah individu. Dengan suatu kekecualian , maka, tidak ada dua individu  yang serupa, pada populasi manusia dapat kita lihat dengan muda adanya perbedaan- perbedaan individu : misalnya dipunyainya ciri-ciri anatomi, fisiologi dan kelakuan  yang khusus. Hal ini dapat kita lihat pada kucing dan anjing dan kuda., variasi individu pada cacing, burung jalak, bajing atau bayam sukar sekali kita dapatkan meskipun hal itu ada. Meskipun variasi individu  ini terdapat dan hali ini mungkin tidak dapat kita lihat oleh mata kita, hal ini terjadi pada binatang bersel satu sampai dengan ikan paus. Dengan demikian, populasi terdiri dari sejumlah individu yang memiliki sifat penting tetapi berbeda satu sama lain didalam berbagai hal.
·       Fenotipe suatu individu organisme dihasilkan dari genotipe dan pengaruh lingkungan organisme tersebut. Variasi fenotipe yang substansial pada sebuah populasi diakibatkan oleh perbedaan genotipenya. Sintesis evolusioner modern mendefinisikan evolusi sebagai perubahan dari waktu ke waktu pada variasi genetika ini. Frekuensi alel tertentu akan berfluktuasi, menjadi lebih umum atau kurang umum relatif terhadap bentuk lain gen itu. Gaya dorong evolusioner bekerja dengan mendorong perubahan pada frekuensi alel ini ke satu arah atau lainnya. Variasi menghilang ketika sebuah alel mencapai titik fiksasi, yakni ketika ia menghilang dari suatu populasi ataupun ia telah menggantikan keseluruhan alel leluhur.
·       Variasi berasal dari mutasi bahan genetika, migrasi antar populasi (aliran gen), dan perubahan susunan gen melalui reproduksi seksual. Variasi juga datang dari tukar ganti gen antara spesies yang berbeda: contohnya melalui transfer gen horizontal pada bakteria dan hibridisasi pada tanaman.Walaupun terdapat variasi yang terjadi secara terus menerus melalui proses-proses ini, kebanyakan genom spesies adalah identik pada seluruh individu spesies tersebut. Namun, bahkan perubahan kecil pada genotipe dapat mengakibatkan perubahan yang dramatis pada fenotipenya. Misalnya simpanse dan manusia hanya berbeda pada 5% genomnya. (Budi. 2008)
Perbedaan- perbedaan diatas dapat kita lihat dengan nyata dan dapat pula sangat samar- samar. Dengan demikian, jika terjadi suatu seleksi  yang menentang beberapa varian dan seleksi menguntungkan untuk varian lain didalam suatu populasi, maka komposisi kesehatan dari populasi itu dapat berubah dengan berjalannya waktu, sebab sifat dari populasi itu ditentukan oleh induvidu  didalamnya. Secara umum variasi genetik dapat dibedakan menjadi 5 penyebab (agensia evolutif), yakni mutasi rekombinasi gen, genetic drift, gen flow dan seleksi alam. (James. 1991)
Keanekaragaman/variasi ditemui hampir pada setiap karakter dari yang paling gampang sampai yang paling sulit : tinggi, lebar, besar, berat, volume, ukuran, bentuk, dan tanggap terhadap faktor luar atau lingkungan. Menurut tolok ukurnya variasi  dapat dibagi;
1.    Variasi yang bersifat kuantitatif seperti ;tinggi, berat, jumlah dan sebagainya. Kita tahu tinggi seseorang bervariasi dengan selisih milmeter, mulai dari orang yang paling tinggi sampai orang yang paling rendah. Karena itu sifat kumulatif bersifat ‘kontinum’ (urut bersambung menurut deret matematis).
2.  Variasi yang bersifat kuantitatif seperti ; golongan darah, warna kulit, warna bunga, bentuk permukaan biji, dan sebagainya. Dan sifat ini tidak dapat diukur sehingga bersifat diskontinum (tidak bersambung menurt deret matematis).
Dalam genetika karakter yang berbeda secara kuantitatif  biasanya ditentukan oleh banyak gen (poligen) dan karakter yang berbeda secara kualitatif ditentukan oleh satu gen (monogen) berdasarkan penyebab timbulnya variasi dapat di bedakan menjadi ;
a.  Variasi genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh faktor keturunan (gen) yang bersifat kekal dan diwariskan secara turun-temurun dari satu sel ke sel lainnya.
b.  Variasi non genetik atau faktor lingkungan yaitu yang ditentukan oleh faktor lingkungan seperti ;intensitas cahaya, kelembapan, pH, temperatur, kesuburan tanah dsb. Variasi lingkungan tidak diwariskan kepada keturunannya.
Dan berikut ini variasi Genetik menurut Syamsuri yaitu variasi yang dihasilkan oleh faktor keturunan (gen) yang bersifat kekal dan diwariskan secara turun temurun dari satu sel ke sel yang lain. Jika gen berubah, maka sifat-sifat pun akan berubah. Sifat-sifat yang ditentukan oleh gen disebut genotif. Ini dikenal sebagai pembawa sifat. (Campbell. 1987)

1.2    Tujuan
1.      Mengenali dan mengamati tipe-tipe keragaman pada tanaman

BAB II
METODOLOGI

2.1  Alat dan Bahan
1.      Biji serealia (padi)
2.      Biji kacang-kacangan (kacang tanah)
3.      Bunga (bunga bougenvile)
4.      Alat ukur
5.      Kaca pembesar

2.2  Cara Kerja
1.      Mengamati bahan-bahan yang dibawa
2.      Mengamati dan mencari ciri pembeda  untuk suatu sifat atau karakter pada bahan-bahan yang telah dibawa
3.      Mencatat dan membentuk tabel keragaman yang ditemukan dan menggambarnya

















BAB III
HASIL

Bunga Bougenvile Putih
Bunga Bougenvile Ungu
Bunga Bougenvile Pink
Bunga Bougenvile Orens
1.    Warna bunga putih
2.    Warna daun putih dan hijau
3.    Bentuk daun meruncing
4.    Bentuk bunga menguncup
5.    Batang tidak berduri
1.      Warna bunga ungu
2.    Warna daun hijau
3.    Bentuk daun lebih meruncing
4.    Bentuk bunga lebih mekar
5.    Batang berduri
1.    Warna bunga pink
2.    Warna daun hijau
3.    Bentuk daun membulat
4.    Bentuk bunga mekar
5.    Batang jarang berduri
1.    Warna bunga orens
2.    Warna daun hijau
3.    Bentuk daun besar membulat
4.    Bentuk bunga mekar melebar
5.    Batang jarang berduri
Padi A
Padi B
Padi C

1.    Bentuk biji lonjong
2.    Warna biji hitam
3.    Keadaan biji mengkerut
4.    Ujung biji membulat
5.    Bawah biji meruncing
1.    Bentuk biji pendek
2.    Warna biji coklat tua
3.    Keadaan biji sedang
4.    Ujung biji meruncing
5.    Bawah biji membulat
1.    Bentuk biji lonjong
2.    Warna biji kuning tua
3.    Keadaan biji segar
4.    Ujung biji meruncing
5.    Bawah biji meruncing

Kacang A
Kacang B
Kacang C

1.    Bentuk biji lonjong
2.    Warna biji coklat muda
3.    Keadaan biji mengkerut
4.    Ujung biji meruncing
5.    Bawah biji mwmbulat
1.    Bentuk biji membulat
2.    Warna biji kuning tua
3.    Keadaan biji segar
4.    Ujung biji meruncing
5.    Bawah biji bulat datar
1.    Bentuk biji panjang lonjong
2.    Warna biji kecoklatan
3.    Keadaan biji segar
4.    Ujung biji membulat
5.    Bawah biji meruncing












BAB IV
PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada bunga bougenvile, padi dan kacang, kami mendapatkan ciri-ciri yang berbeda-beda dari berbagai jenis tanaman atau berbagai spesies. Seperti halnya pada bunga bougenvile, pada bunga bougenvile putih, ungu, pimk, dan orens terdapat sifat-sifat yang berbeda-beda, yakni berbeda pada warna bunganya, bentuk daunnya, ukuran daunnya, dan adanya duri atau tidak. Bukan hanya pada bunga bougenvile saja, hal yang sama juga dijumpai pada kacang dan padi dari bahan praktikum yang dipakai, yang dimana semuanya memiliki ciri-ciri tersendiri. Dapat diamati atau diteliti dari segi warna, ukuran ,bentuk, permukaan biji dan lain sebagainya.
Di dalam Keragaman genetik merupakan sumber bagi setiap kegiatan pemuliaan tanaman. Keragaman tersebut memunculkan variasi dan sifat individu ditentukan oleh gen. Salah satu Faktor genotif yang berinteraksi dengan faktor lingkungan memunculkan atau menghasilkan  sifat yang tampak dengan jelas atau fenotif. Dikarenakan lingkungan yang berbeda-beda, sifat-sifat yang muncul dan timbul pada tanaman yang diteliti atau diamati dapat berbeda pula. Didalam prakikum ini, terdapat variasi yang bersifat kuantitatif, yaitu bentuk dari pada biji atau bunga, ukuran biji atau ukuran bunga, panjang biji dari bahan-bahan praktikum yang telah kami amati. Selain kuantiatif, yaitu warna biji atau warna bunga, bentuk permukaan biji dari preparat-preparat yang telah diamati.
Pada keragaman gen dapat menimbulkan varietas. Seperti yang telah kami amati pada bunga bougenvile. Pada bunga bougenvile terdapat banyak varietas, yaitu ada yang berwarna ungu, putih, orens dan pink. Pada bunga bougenvile ini merupakan bunga yang memiliki varietas genetik, yang berperan disini adalah gen. Pada preparat biji padi dan kacang holtikultura juga terdapat keragaman/ variasi yang bersifat kuantitatif dan variasi yang bersifat kualitatif. Jika dibandingkan dalam satu jenis tanaman atau satu spesies, juga terdapat keragaman, misal bentuk buah, warna, ukuran. Misal, antara satu spesies padi. Dari masing-masing dalam satu spesies tanaman yang kami ujikan.
Tanpa variasi, setiap perubahan-perubahan lingkungan yang timbul secara mendadak akan memusnahkan suatu jenis pada habitat alaminya. Keragaman genetik alami, mempunyai peranan yang sangat tampak dalam evolusi, dan berbagai sistem untuk koleksi, pengawetan, peyebarluasan dan pemanfaatannya. Rekombinasi di dalam suatu jenis. Rekombinasi genetik tergantung pada tingginya tingkat persilangan di antara individu yang berbeda-beda secara genetik. Sejumlah karakter seperti rasa, warna, kemudahanrusakan, besar biji, dan kemampuan untuk hidup merupakan sifat yang penting dalam program pembudidayaan. Pada dasarnya ras-ras tanaman lokal ini merupakan sumber keragaman genetik yang baik bagi program koleksi plasmas nutfah.






























BAB V
KESIMPULAN

5.1    Kesimpulan
Variasi genetik merupakan jalur penting untuk seleksi alam karena ia menciptakan kemungkinan-kemungkinan genetik baru dalam dan di antara populasi. Mutasi genetik, aliran gen, dan kombinasi genetik baru adalah cara-cara untuk meningkatkan variasi genetik, dan kita dapat melihat banyak contoh di alam ini.

5.2    Saran
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu serta pihak-pihak yang membantu terselesainya laporan ini, semoga bermanfaat bagi para pembaca dan kami mengharapkan kritik dan saran demi sempurnanya laporan ini


















DAFTAR PUSTAKA

Budi. 2008. Penyebab Keragaman Gen. http://budisma.web.id. Diakses pada 01 Mei 2015
Campbell, dkk. 1987. Biologi. Jakarta: Erlangga. http://www.biology.com/campbell.Bab 14. Diakses pada 01 Mei 2015
Syamsuri,Istamar. 2002. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Welsh, James R. 1991. Dasar-Dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Jakarta: Erlangga.






















PERTANYAAN DAN JAWABAN

1.      Apa pentingnya karagaman ?
Jawaban : keragaman dianggap sangat penting itu karena dengan adanya tingkat keragaman didalam satu jenis tanaman saja maka akan sangat membantu dalam ilmu pemuliaan tanaman, khususnya rekayasa genetika, agar dapat menciptakan ragam tanaman jenis baru, dengam mengabil sifat-sifat yang dibawa oleh gen tanaman tersebut secara spesifik.
2.      Apa kemungkinan yang menyebabkan keragaman genetik ? berikan contoh yang spesifik !
Jawaban :  yang menyebabkan keragaman genetik adalah sifat sifat alami yang dibawa oleh tanaman tersebut secara turun-temurun dari generasi ke generasi berikutnya yang dihasilkan oleh faktor keturunan (gen) yang bersifat kekal. Contohnya warna bunga, bentuk bunga dan bentuk daun pada satu jenis tanaman yang memiliki ragam variasi seperti bunga bougenvile putih, bougenvile pink, bougenvile orens, dan bougenvile ungu.
3.      Bagaimana anda bisa mengetahui bahwa penyebab keragaman adalah karena genetik atau lingkungan ?
Jawaban :  kita bisa mengetahui bahwa penyebab keragaman itu karena aktor genetik atau faktor lingkungan adalah dengan cara membandingkan satu jenis tanaman dengan tanaman yang lainnya dalam satu spesies. Maka dari itu kita dapat mengetahui apakah sifat itu berdasarkan variasi genetik seperti golongan darah dan warna kulit pada manusia juga warna bunga dan bentuk daun pada tanaman yang bersifat menurun dan atau faktor lingkungan seperti membandingkan satu jenis tanaman yang sama namun ditanam pada dua daerah yang berbeda, misalkan pegunungan dan pantai, maka akan terlihat perbedaan yang ditimbulkan tanaman tersebut akibat pengaruh iklim tempat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar