Laporan
Praktikum Genetika
Acara 11
Mengenal Tipe
Keragaman (Variasi)
Disusun Oleh :
Nama :
Riski Meliya Ningsih
NPM :
E1J014147
Hari/Tanggal :
Senin, 27 April 2015
Shift :
Senin (10:00-12:00)
Kelompok :
3
Dosen Pembimbing :
Dwi Wahyuni Ganevianti
Co-As :
Paulina Situmorang
LABORATORIUM
AGRONOMI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Dasar
Teori
Didalam
keluarga anda mungkin anda terlihat mirip dengan orang tua dan saudara kandung,
dan mereka terlihat mirip dengan orang tua dan saudara mereka. Namun, Anda
tidak melihat persis sama, dan hal ini disebabkan oleh variasi genetik.
Kita
mendapatkan gen dari orang tua masing-masing, yang mengapa kita dan saudara kita
terlihat mirip dengan mereka dan satu sama lain. Kita memiliki gen alel, yang
adalah bentuk-bentuk yang berbeda dari gen yang sama. Alel adalah seperti kode
untuk tubuh kita yang menentukan warna rambut dan warna mata, tinggi, dan fitur
genetik lainnya. (James. 1991)
Variasi
genetik adalah variasi alel dan gen, baik di dalam dan di antara populasi.
Pikirkan populasi sebagai unit keluarga. Dalam keluarga dari individu yang
terkait erat ada variasi genetik. Dalam lingkungan yang ada banyak keluarga,
dan sebagainya ada juga variasi genetik di antara kelompok yang lebih besar.
Variasi
genetik dapat diidentifikasi baik melalui sifat kontinyu atau diskrit. Sifat
berkelanjutan adalah mereka yang berubah secara kontinyu seperti tinggi dan
berat badan. Sifat diskrit adalah mereka yang hanya dapat diukur secara diskret
seperti lidah bergulir. Ada tiga sumber variasi genetik: mutasi, aliran gen,
dan reproduksi seksual. (Istamar, 2002)
·
Mutasi hanyalah sebuah perubahan dalam DNA. Mutasi sendiri
tidak sangat umum, dan biasanya berbahaya bagi populasi. Karena itu, mutasi
biasanya dipilih melawan melalui proses evolusi.
·
Aliran gen adalah pergerakan informasi genetik antara
populasi yang berbeda. Metode ini meningkatkan variasi genetik karena
memperkenalkan alel baru ke dalam populasi meningkatkan jumlah keanekaragaman.
Semakin banyak alel yang tersedia dalam suatu populasi, semakin banyak variasi
yang dapat terjadi.
·
Reproduksi seksual menyebabkan variasi genetik karena
menciptakan kombinasi gen baru. Anda mendapatkan setengah dari informasi
genetik dari satu orang tua, dan setengah dari yang lain, yang menciptakan
sejumlah besar kombinasi genetik yang mungkin. Pindah silang selama reproduksi
seksual adalah ketika pertukaran untai DNA, dan ini juga menyebabkan kombinasi
genetik baru.
·
Variasi genetik dalam
populasi yang merupakan gambaran dari adanya perbedaan respon individu-individu
terhadap lingkungan adalah bahan dasar dari perubahan adaptif. Suatu populasi
terdiri dari suatu sejumlah individu. Dengan suatu kekecualian , maka, tidak
ada dua individu yang serupa, pada populasi manusia dapat kita lihat
dengan muda adanya perbedaan- perbedaan individu : misalnya dipunyainya
ciri-ciri anatomi, fisiologi dan kelakuan yang khusus. Hal ini dapat kita
lihat pada kucing dan anjing dan kuda., variasi individu pada cacing, burung
jalak, bajing atau bayam sukar sekali kita dapatkan meskipun hal itu ada.
Meskipun variasi individu ini terdapat dan hali ini mungkin tidak dapat
kita lihat oleh mata kita, hal ini terjadi pada binatang bersel satu sampai
dengan ikan paus. Dengan demikian, populasi terdiri dari sejumlah individu yang
memiliki sifat penting tetapi berbeda satu sama lain didalam berbagai hal.
·
Fenotipe suatu individu organisme dihasilkan dari genotipe dan pengaruh lingkungan organisme tersebut. Variasi fenotipe yang
substansial pada sebuah populasi diakibatkan oleh perbedaan genotipenya. Sintesis evolusioner modern mendefinisikan evolusi sebagai perubahan dari waktu ke waktu pada
variasi genetika ini. Frekuensi alel tertentu akan berfluktuasi, menjadi lebih
umum atau kurang umum relatif terhadap bentuk lain gen itu. Gaya dorong
evolusioner bekerja dengan mendorong perubahan pada frekuensi alel ini ke satu
arah atau lainnya. Variasi menghilang ketika sebuah alel mencapai titik fiksasi, yakni
ketika ia menghilang dari suatu populasi ataupun ia telah menggantikan
keseluruhan alel leluhur.
·
Variasi berasal dari mutasi bahan genetika, migrasi
antar populasi (aliran gen), dan
perubahan susunan gen melalui reproduksi seksual. Variasi
juga datang dari tukar ganti gen antara spesies yang berbeda: contohnya melalui
transfer gen horizontal pada bakteria dan hibridisasi pada tanaman.Walaupun terdapat variasi
yang terjadi secara terus menerus melalui proses-proses ini, kebanyakan genom spesies adalah identik pada seluruh individu spesies tersebut. Namun,
bahkan perubahan kecil pada genotipe dapat mengakibatkan perubahan yang
dramatis pada fenotipenya. Misalnya simpanse dan manusia hanya berbeda pada 5%
genomnya. (Budi. 2008)
Perbedaan-
perbedaan diatas dapat kita lihat dengan nyata dan dapat pula sangat samar-
samar. Dengan demikian, jika terjadi suatu seleksi yang menentang
beberapa varian dan seleksi menguntungkan untuk varian lain didalam suatu
populasi, maka komposisi kesehatan dari populasi itu dapat berubah dengan
berjalannya waktu, sebab sifat dari populasi itu ditentukan oleh induvidu
didalamnya. Secara umum variasi genetik dapat dibedakan menjadi 5 penyebab
(agensia evolutif), yakni mutasi rekombinasi gen, genetic drift, gen flow dan
seleksi alam. (James. 1991)
Keanekaragaman/variasi ditemui
hampir pada setiap karakter dari yang paling gampang sampai yang paling sulit :
tinggi, lebar, besar, berat, volume, ukuran, bentuk, dan tanggap terhadap
faktor luar atau lingkungan. Menurut tolok ukurnya variasi dapat dibagi;
1. Variasi yang bersifat kuantitatif seperti ;tinggi, berat, jumlah dan
sebagainya. Kita tahu tinggi seseorang bervariasi dengan selisih milmeter,
mulai dari orang yang paling tinggi sampai orang yang paling rendah. Karena itu
sifat kumulatif bersifat ‘kontinum’ (urut bersambung menurut deret matematis).
2. Variasi yang bersifat kuantitatif seperti ; golongan darah, warna
kulit, warna bunga, bentuk permukaan biji, dan sebagainya. Dan sifat ini tidak
dapat diukur sehingga bersifat diskontinum (tidak bersambung menurt deret
matematis).
Dalam genetika karakter yang berbeda
secara kuantitatif biasanya ditentukan
oleh banyak gen (poligen) dan karakter yang berbeda secara kualitatif
ditentukan oleh satu gen (monogen) berdasarkan penyebab timbulnya variasi dapat
di bedakan menjadi ;
a. Variasi genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh faktor keturunan
(gen) yang bersifat kekal dan diwariskan secara turun-temurun dari satu sel ke
sel lainnya.
b. Variasi non genetik atau
faktor lingkungan yaitu yang ditentukan oleh faktor lingkungan seperti
;intensitas cahaya, kelembapan, pH, temperatur, kesuburan tanah dsb. Variasi
lingkungan tidak diwariskan kepada keturunannya.
Dan berikut ini variasi Genetik menurut Syamsuri yaitu variasi yang
dihasilkan oleh faktor keturunan (gen) yang bersifat kekal dan diwariskan
secara turun temurun dari satu sel ke sel yang lain. Jika gen berubah, maka
sifat-sifat pun akan berubah. Sifat-sifat yang ditentukan oleh gen disebut
genotif. Ini dikenal sebagai pembawa sifat. (Campbell. 1987)
1.2
Tujuan
1.
Mengenali dan mengamati tipe-tipe keragaman pada
tanaman
BAB II
METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan
1.
Biji serealia (padi)
2.
Biji
kacang-kacangan (kacang tanah)
3.
Bunga
(bunga bougenvile)
4.
Alat
ukur
5.
Kaca
pembesar
2.2 Cara Kerja
1.
Mengamati bahan-bahan yang dibawa
2.
Mengamati dan mencari ciri pembeda untuk suatu sifat atau karakter pada
bahan-bahan yang telah dibawa
3.
Mencatat dan membentuk tabel keragaman yang ditemukan dan
menggambarnya
BAB III
HASIL
Bunga
Bougenvile Putih
|
Bunga
Bougenvile Ungu
|
Bunga
Bougenvile Pink
|
Bunga
Bougenvile Orens
|
1. Warna
bunga putih
2. Warna
daun putih dan hijau
3. Bentuk
daun meruncing
4. Bentuk
bunga menguncup
5. Batang
tidak berduri
|
1. Warna
bunga ungu
2. Warna
daun hijau
3. Bentuk
daun lebih meruncing
4. Bentuk
bunga lebih mekar
5. Batang
berduri
|
1. Warna
bunga pink
2. Warna
daun hijau
3. Bentuk
daun membulat
4. Bentuk
bunga mekar
5. Batang
jarang berduri
|
1. Warna
bunga orens
2. Warna
daun hijau
3. Bentuk
daun besar membulat
4. Bentuk
bunga mekar melebar
5. Batang
jarang berduri
|
Padi
A
|
Padi
B
|
Padi
C
|
|
1. Bentuk
biji lonjong
2. Warna
biji hitam
3. Keadaan
biji mengkerut
4. Ujung
biji membulat
5. Bawah
biji meruncing
|
1. Bentuk
biji pendek
2. Warna
biji coklat tua
3. Keadaan
biji sedang
4. Ujung
biji meruncing
5. Bawah
biji membulat
|
1. Bentuk
biji lonjong
2. Warna
biji kuning tua
3. Keadaan
biji segar
4. Ujung
biji meruncing
5. Bawah
biji meruncing
|
|
Kacang
A
|
Kacang
B
|
Kacang
C
|
|
1. Bentuk
biji lonjong
2. Warna
biji coklat muda
3. Keadaan
biji mengkerut
4. Ujung
biji meruncing
5. Bawah
biji mwmbulat
|
1. Bentuk
biji membulat
2. Warna
biji kuning tua
3. Keadaan
biji segar
4. Ujung
biji meruncing
5. Bawah
biji bulat datar
|
1. Bentuk
biji panjang lonjong
2. Warna
biji kecoklatan
3. Keadaan
biji segar
4. Ujung
biji membulat
5. Bawah
biji meruncing
|
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari hasil
pengamatan yang telah dilakukan pada bunga bougenvile, padi dan
kacang, kami mendapatkan ciri-ciri yang
berbeda-beda dari berbagai jenis tanaman atau berbagai spesies. Seperti halnya
pada bunga
bougenvile, pada bunga
bougenvile putih, ungu, pimk, dan orens terdapat sifat-sifat yang berbeda-beda, yakni berbeda pada warna bunganya, bentuk daunnya, ukuran daunnya, dan adanya duri atau tidak. Bukan hanya
pada bunga
bougenvile saja, hal yang sama juga
dijumpai pada kacang dan padi dari bahan praktikum
yang dipakai, yang dimana semuanya memiliki ciri-ciri tersendiri. Dapat diamati
atau diteliti dari segi warna, ukuran ,bentuk, permukaan biji dan lain
sebagainya.
Di dalam
Keragaman genetik merupakan sumber bagi setiap kegiatan pemuliaan tanaman.
Keragaman tersebut memunculkan variasi dan sifat individu ditentukan oleh gen.
Salah satu Faktor genotif yang berinteraksi dengan faktor lingkungan
memunculkan atau menghasilkan sifat yang tampak dengan jelas atau
fenotif. Dikarenakan lingkungan yang berbeda-beda, sifat-sifat yang muncul dan
timbul pada tanaman yang diteliti atau diamati dapat berbeda pula. Didalam
prakikum ini, terdapat variasi yang bersifat kuantitatif, yaitu bentuk dari
pada biji atau bunga, ukuran biji atau ukuran bunga, panjang biji dari bahan-bahan
praktikum yang telah kami amati. Selain kuantiatif, yaitu warna biji atau warna
bunga, bentuk permukaan biji dari preparat-preparat yang telah diamati.
Pada keragaman
gen dapat menimbulkan varietas. Seperti yang telah kami amati pada bunga
bougenvile. Pada bunga
bougenvile terdapat banyak varietas, yaitu ada yang
berwarna ungu, putih, orens dan pink. Pada bunga
bougenvile ini merupakan bunga yang memiliki varietas genetik, yang berperan disini adalah gen. Pada preparat biji padi dan kacang holtikultura juga terdapat keragaman/ variasi yang bersifat kuantitatif
dan variasi yang bersifat kualitatif. Jika dibandingkan dalam satu jenis
tanaman atau satu spesies, juga terdapat keragaman, misal bentuk buah, warna,
ukuran. Misal, antara satu spesies padi. Dari masing-masing dalam satu spesies
tanaman yang kami ujikan.
Tanpa variasi,
setiap perubahan-perubahan lingkungan yang timbul secara mendadak akan
memusnahkan suatu jenis pada habitat alaminya. Keragaman genetik alami,
mempunyai peranan yang sangat tampak dalam evolusi, dan berbagai sistem untuk
koleksi, pengawetan, peyebarluasan dan pemanfaatannya. Rekombinasi di dalam suatu jenis. Rekombinasi
genetik tergantung pada tingginya tingkat persilangan di antara individu yang
berbeda-beda secara genetik. Sejumlah karakter seperti rasa, warna,
kemudahanrusakan, besar biji, dan kemampuan untuk hidup merupakan sifat yang
penting dalam program pembudidayaan. Pada dasarnya ras-ras tanaman lokal ini
merupakan sumber keragaman genetik yang baik bagi program koleksi plasmas
nutfah.
BAB
V
KESIMPULAN
KESIMPULAN
5.1
Kesimpulan
Variasi genetik
merupakan jalur penting untuk seleksi alam karena ia menciptakan
kemungkinan-kemungkinan genetik baru dalam dan di antara populasi. Mutasi
genetik, aliran gen, dan kombinasi genetik baru adalah cara-cara untuk
meningkatkan variasi genetik, dan kita dapat melihat banyak contoh di alam ini.
5.2
Saran
Kami mengucapkan
terima kasih kepada dosen pengampu serta pihak-pihak yang membantu
terselesainya laporan ini, semoga bermanfaat bagi para pembaca dan kami
mengharapkan kritik dan saran demi sempurnanya laporan ini
DAFTAR PUSTAKA
Budi. 2008. Penyebab Keragaman
Gen.
http://budisma.web.id. Diakses pada 01 Mei 2015
Campbell, dkk. 1987. Biologi. Jakarta: Erlangga. http://www.biology.com/campbell.Bab
14. Diakses pada 01 Mei 2015
Syamsuri,Istamar. 2002. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Welsh, James R. 1991. Dasar-Dasar
Genetika dan Pemuliaan Tanaman. Jakarta: Erlangga.
PERTANYAAN DAN JAWABAN
1.
Apa pentingnya karagaman ?
Jawaban
: keragaman dianggap sangat penting itu karena dengan adanya tingkat keragaman
didalam satu jenis tanaman saja maka akan sangat membantu dalam ilmu pemuliaan
tanaman, khususnya rekayasa genetika, agar dapat menciptakan ragam tanaman
jenis baru, dengam mengabil sifat-sifat yang dibawa oleh gen tanaman tersebut
secara spesifik.
2.
Apa kemungkinan yang menyebabkan
keragaman genetik ? berikan contoh yang spesifik !
Jawaban
: yang menyebabkan keragaman genetik
adalah sifat sifat alami yang dibawa oleh tanaman tersebut secara turun-temurun
dari generasi ke generasi berikutnya yang dihasilkan oleh faktor keturunan
(gen) yang bersifat kekal. Contohnya warna bunga, bentuk bunga dan bentuk daun
pada satu jenis tanaman yang memiliki ragam variasi seperti bunga bougenvile
putih, bougenvile pink, bougenvile orens, dan bougenvile ungu.
3.
Bagaimana anda bisa mengetahui bahwa
penyebab keragaman adalah karena genetik atau lingkungan ?
Jawaban
: kita bisa mengetahui bahwa penyebab
keragaman itu karena aktor genetik atau faktor lingkungan adalah dengan cara
membandingkan satu jenis tanaman dengan tanaman yang lainnya dalam satu
spesies. Maka dari itu kita dapat mengetahui apakah sifat itu berdasarkan
variasi genetik seperti golongan darah dan warna kulit pada manusia juga warna
bunga dan bentuk daun pada tanaman yang bersifat menurun dan atau faktor
lingkungan seperti membandingkan satu jenis tanaman yang sama namun ditanam pada
dua daerah yang berbeda, misalkan pegunungan dan pantai, maka akan terlihat
perbedaan yang ditimbulkan tanaman tersebut akibat pengaruh iklim tempat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar