Laporan Praktikum Genetika
Acara 5
Probabilitas

Disusun
Oleh :
Nama :
Riski Meliya Ningsih
NPM :
E1J014147
Hari/Tanggal :
Senin, 16 Maret 2015
Shift :
Senin (10:00-12:00)
Kelompok :
3
Dosen Pembimbing :
Dwi Wahyuni Ganevianti
Co-As :
Paulina Situmorang
LABORATORIUM
AGRONOMI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Dasar
Teori
Dalam
kehidupan sehari-hari banyak sekali peristiwa yang melibatkan kemungkinan atau
probabilitas. Teori kemungkinan merupakan peristiwa yang mungkin terjadi pada
suatu objek, umumnya digunakan untuk menyatakan peristiwa yang belum dapat
dipastikan. Nilai antara 0 dan 1 akan
menggambarkan besarnya peluang munculnya suatu hal atau kejadian pada
kondisi tertentu. Jika nilai peluang sama dengan 0 maka kejadian itu tidak
pernah muncul atau mustahil terjadi. Jika nilai peluang 1 maka kejadian itu
dapat disebut selalu ada atau pasti akan terjadi.(Suryo,1984).
Seperti
mengundi dengan sebuah mata uang logam, sebuah dadu, membaca temperatur udara
tiap hari dari termometer, menghitung banyak barang rusak yang dihasilkan tiap
hari, mencatat banyak kendaraan yang melalui sebuah tikungan setiap jam,
seorang ibu yang melahirkan, merupakan eksperimen yang dapat diulangi. Dari
eksperimen demikian semua hasil yang mungkin terjadi bisa dicatat. segala
kejadian yang mungkin di dapat dari hasil ini dinamakan peristiwa atau
probabilitas (Syabatini, Anisa. 2008)
Dapat
juga diartikan sebagai peluang terjadinya nilai variabel random X yang meliputi
semua nilai ditentukan melalui distribusi peluang. Distribusi peluang suatu
variabel random X adalah himpunan nilai peluang dari variabel random X yang
ditampilkan dalam bentuk tabel dan atau gambar, atau dengan kata lain ketika
nilai probabilitas diberikan kepada semua nilai numeris yang mungkin dari
sebuah variabel random X, baik dengan sebuah daftar atau sebuah fungsi
matematis, hasilnya adalah distribusi probabilitas/ peluang, dengan catatan
jumlah probabilitas dari semua nilai numeris yang mungkin terjadi HARUS
BERNILAI 1(Papoulis, 1989)
Konsep
peluang secara umum merupakan teori yang didasarkan pada himpunan peristiwa
yang berkemungkinan sama atau sebagai frekuensi relative. Peluang dihubungkan
kepada himpunan peristiwa yang mempunyai kemungkinan sama. Peluang juga
merupakan suatu frekuensi relative peristiwa tertentu dalam barisan percobaan
yang sangat panjang. Sebagai contoh, dalam pelemparan uang logam, umumnya kita
mengharap gambar atau angka mempunyai kemungkinan muncul yang sama. Ini
berdasarkan pada kenyataan bahwa uang logam mempunyai 2 sisi, dan jika uang
logam seimbang (atau jujur) dilantunkan berulang kali akan muncul muka dengan
frekuensi hampir sama dengan frekuensi muncul belakang.(Dixon, 1991). Berikut ini
merupakan beberapa cara untuk menyatakan peluang:
1. Metode Klasik atau A Priori, yaitu jika
diketahui dari satu tindakan bahwa kejadian A akan timbul dalam m
cara dan jumlah semua kemungkinan kejadian adalah n, jadi peluang sebenarnya kejadian A yaitu :

Jika ada percobaan melempar mata uang logam (yang akan
muncul gambar), karena banyaknya gambar
adalah 1 dan total semua cara adalah 2, maka peluang muncul gambar adalah
.

2. Metode frekuensi atau A
Posteriori, yaitu apabila kejadian B muncul x kali dalam total percobaan y,
jadi peluang pengamatan munculnya B
adalah:

Jika dalam 80 kali pelemparan mata
uang (yang tak harus seimbang) muncul angka sebanyak 45 kali (sisanya gambar),
maka P (muncul Angka) = 

3. Metode subyektif, yaitu merupakan perkiraan
sementara terbaik dari peluang yang akan
muncul kejadian C yang hanya diperlukan
dan sah, jika data numeriknya tidak cukup. Salah satu konstanta dalam teori
peluang ini merupakan salah satu dasar dalam probabilitas yaitu Peluang salah
satu dari dua kejadian yang akan muncul. Jika dua kejadian C dan D masing-masing
independent satu sama lain maka peluang untuk terjadinya salah satu dari kedua
peristiwa itu meruipakan penjumlahan dari masing-masing kejadian. (Pollet,1994).
Dalam ilmu genetika, Probabilitas/peluang/kemungkinan ialah
terjadinya suatu peristiwa diantara seluruh peristiwa yang mungkin terjadi, mempunyai
peranan penting. Contoh dalam genetika pemindahan gen-gen dari orang tua atau
induk ke gamet-gamet dengan rumus:

§ P(x) = peluang kejadian x
§ X = peristiwa yang diharapkan
§ Y = peristiwa yang tidak diharapkan
Frekuensi harapan
suatu kejadian yaitu frekuensi munculnya kejadian yang diperhatikan, dinyatakan dengan rumus:

§ Fh (A) =
frekuensi harapan kejadian A
§ N
= jumlah kali percobaan
§ P(A)
= peluang kejadian A
Untuk mencari
kemungkinan dengan cara yang lebih mudah yaitu dengan rumus binomium :
( a + b)n
a dan b = kejadian yang terpisah
n = banyaknya percobaan
Contohnya
Jika kita melempar tiga uang logam
bersama-sama, kemungkinan mendapat 1 gambar dan 2 angka, yaitu :
Rumus: (a + b)3 = a3 + 3 a2 b+ 3 ab2 + b3
a = gambar =
1/2
b = angka =
1/2
1 gambar dan
2 angka, yaitu :
3 ab2 = 3 (1/2) (1/2)2 = 3 x (1/2)x1/4= 3x1/8 = 3/8

TEORI KEMUNGKINAN DALAM GENETIKA
Aa x Aa
Gamet A
Gamet A
a a
P(A)
= ½
P(A)
= ½
P(a) = ½
P(a) = ½
P(AA) = ½ x ½ = ¼
P(Aa) = ½ x ½ = ¼
P(Aa) = ½ x ½ = ¼
P(aa) = ½ x ½ = ¼
1.2 Tujuan
1) Memahami prinsip-prinsip
probabilitas yang melandsi genetika.
2) Membuktikan teori kemungkinan.
BAB II
METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan
1)
Koin atau Mata Uang
2)
Kertas karton sebagai alas melempar
2.2 Cara Kerja
A.
Pertama
1. Melemparkan
sebuah koin sebanyak 30x
2. Mentabulasikan
hasil dari lemparan koin
3. Menghitung
jumlah angka dan gambar yang muncul
4. Menentukan
perbedaan antara hasil percobaan dan yang diharapkan (deviasinya)
B.
Kedua
1. Menggunakan
tiga koin secara serentak
2. Melemparkan
sebanyak 40x
3. Mentabulasikan
hasil dari pelemparan koin.
4. Menghitung
kemungkinan jumlah kombinasi angka dan gambar yang muncul
5. Menentukan
perbedaan antara hasil percobaan dan yang diharapkan (deviasinya)
C.
Ketiga
Mengulang
setiap langkah pada prosedur B,dengan menggunakan empat koin secara serentak
sebanyak 48x pelemparan.
D.
BAB III
HASIL
Tabel 1. Perbandingan / nisbah pengamatan observasi (O)
dan nisbah harapan / teori / expected (E) untuk pengambilan 30x.
1 Koin
|
Pengamatan
(Observasi = O)
|
Harapan
(Expected = E)
|
Deviasi
(O – E)
|
Gambar
|
IIIII IIIII III = 13
|
15
|
13 -15 = -2
|
Angka
|
IIIII IIIII IIIII II
= 17
|
15
|
17 -15 = 2
|
Total
|
30
|
30
|
0
|
Tabel 2. Perbandingan / nisbah pengamatan
observasi (O) dan nisbah harapan / teori / expected (E) untuk pengambilan 40x.
3 Koin
|
Pengamatan
(Observasi = O)
|
Harapan
(Expected = E)
|
Deviasi
(O – E)
|
3 G-0A
|
IIIII I = 6
|
5
|
6 – 5 = 1
|
2 G-1A
|
IIIII IIIII III
= 13
|
15
|
13 – 15 = -2
|
1 G-2A
|
IIIII IIIII
IIIII = 15
|
15
|
15 – 15 = 0
|
0G-3A
|
IIIII I = 6
|
5
|
6 – 5 = 1
|
Total
|
40
|
40
|
0
|
Tabel 3. Perbandingan / nisbah pengamatan
observasi (O) dan nisbah harapan / teori / expected (E) untuk pengambilan 48 x.
4 Koin
|
Pengamatan
(Observasi = O)
|
Harapan
(Expected = E)
|
Deviasi
(O – E)
|
4 G-0A
|
II = 2
|
3
|
2– 3 = -1
|
3 G-1A
|
IIIII IIIII IIII = 14
|
12
|
14 – 12 = 2
|
2 G-2A
|
IIIII IIIII IIIII IIIII = 20
|
18
|
20 – 18 = 2
|
1 G-3A
|
IIIII IIIII = 10
|
12
|
10 – 12 = -2
|
0 G-4A
|
II = 2
|
3
|
2 – 3 = -1
|
Total
|
48
|
48
|
0
|
E.
BAB IV
PEMBAHASAN
Praktikum probabilitas ini dilakukan dengan melemparkan mata
uang logam (koin). Praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk memahami
prinsip-prinsip probabilitas (teori kemungkinan) sekaligus membuktikan teori
yang melandasi ilmu genetika ini.
Pada praktikum
ini menggunakan uang logam Rp.500 yang mana koin tersebut memiliki dua sisi
yang berbeda yaitu bagian gambar atau disebut dengan (G) dan bagian angka atau
disebut dengan (A). Dalam percobaan ini
dilakukan sebyak 3 kali percobaan yang mana setiap percobaan berbeda jumlah
pelemparan koinya.
Pada percobaan pertama kami melempar
koin sebanyak 30 kali pelemparan dengan menggunakan 1 koin. Sebuah koin memiliki 2 kemungkinan
yaitu kemungkinan muncul angka dan kemungkinan muncul gambar. Jadi peluang
untuk masing-masing kemungkinan itu adalah setengah ( ½ ). Berdasarkan data
hasil praktikum diperoleh hasil pada
pelemparan ini didapatkan 17 kali gambar (B) dan 13 kali angka (A) dari
total 30 kali pelemparan. Berdasarkan
teori kemungkinan ( probabilitas ) dalam genetika maka dapat dihitung harapan
peluang yang akan muncul dari masing-masing kejadian, yaitu untuk kemungkinan
muncul angka dari 30 kali pelemparan berdasarkan teori seharusnya adalah ½
dikali 30 kali pelemparan. Jadi hasil kemungkinan / harapan muncul angka /
gambar berdasarkan teori adalah sebanyak 15 kali dalam setiap 30 kali
pelemparan satu koin. Dari hasil pengamatan (O) dan harapan (E) dapat dihitung
besarnya penyimpangan (deviasi) yaitu dengan cara hasil pengamatan (Observasi)
dikurangi harapan (Expected) sehingga besarnya penyimpangan peluang muncul
gambar adalah 2 dan penyimpangan peluang munculnya angka adalah -2, sehingga
jumlahnya 0.
Pada percobaan kedua kami melempar 3
koin dengan 40x pelemparan. Pada pelemparan ini setelah melempar koin secara sembarang didapatkan keluarnya ketiganya gambar sebanyak 6 kali, dua
gambar dan satu angka sebanyak 13 kali, satu gambar dan dua angka sebanyak 15
kali, dan ketiganya angka sebanyak 6 kali. Setelah semuanya didapatkan, maka dijumlahkan sehingga didapatkan
total pengamatan sebanyak 40. Selanjutnya, untuk mendapatkan nilai harapan
menggunakan rumus segitiga pascal, yaitu :
(a + b)3 =
a3 + 3 a2b + 3 ab2 + b3
Ket
: a = ½ (angka), b = ½ (gambar)
Setelah
itu, masukkan masing-masing nilai harapan yaitu :
·
3 G-0A = 1/8 x 40 = 5
·
2 G-1A = 3/8 x 40 = 15
·
1 G-2A = 3/8 x 40 = 15
·
0 G-3A = 1/8 x 40 = 5
Sehingga didapatkan total pengamatan seluruhnya berumlah 40.
Setelah nilai pengamatan dan nilai harapan didapatkan, maka kita mencari nilai
deviasi, yaitu dengan mengurangkan nilai pengamatan dengan nilai harapan
sehingga hasilnya :
·
3 G-0A = 6 - 5 = 1
·
2 G-1A = 15 – 15 = 0
·
1 G-2A = 13 – 15 = -2
·
0 G-3A = 6 – 5 = 1
Sehingga
nilai total dari deviasi adalah 0.
Pada percobaan ketiga kami melempar
4 koin dengan 48x pelemparan. Pada
pelemparan ini didapatkan seluruhnya angka sebanyak 2 kali, tiga angka dan 1
gambar sebanyak 14 kali, dua angka dan dua gambar sebanyak 20 kali, satu angka
dan tiga gambar sebanyak 10 kali, dan keseluruhannya gambar sebanyak 2 kali. Selanjutnya, menentukan nilai
harapan dengan menggunakan rumus binomial segitga pascal, yaitu :
(a + b)4
Ket : a = ½ (angka)
= a4 + 4 a3b + 6 a2b2 + 4 ab3
+ b4
b
= ½ gambar
Kemudian,
kita masukkan masing-masing nilai, yaitu :
·
4 G-0A = 1/16 x 48 = 3
·
3 G-1A = 4/16 x 48 = 12
·
2 G-2A = 6/16 x 48 = 18
·
1 G-3A = 4/16 x 48 = 12
·
0 G-4A = 1/16 x 48 = 3
Sehingga
total harapan berjumlah 48. Setelah nilai pengamatan dan nilai harapan
didapatkan, maka terakhir menentukan nilai deviasi dengan mengurangkan nilai
pengamatan dengan nilai harapan, yaitu :
·
4 G-0A = 2 – 3 = -1
·
3 G-1A = 10 – 12 = -2
·
2 G-2A = 20 – 18 = 2
·
1 G-3A = 14 – 12 = 2
·
0 G-4A = 2 – 3 = -1
Setelah
didapatkan semua nilai hasil deviasinya, maka dijumlahkan sehingga hasil total
deviasinya adalah 0.
Adanya
perbedaan ini disebabkan karena adanya peluang yang sama bagi setiap sisi dari setiap
mata uang untuk muncul. Dari setiap deviasi percobaan tersebut bernilai 1 dan
-1, bukan berarti data yang diperoleh tersebut tidak dapat dibuktikan
kebenarannya pada teori kemungkinan, karena hal ini disebabkan adanya peluang
yang sama pada setiap bagian mata uang saat dilemparkan akan muncul. Sehingga
adanya kemungkinan untuk mendapatkan data sedikit berbeda dengan data yang
diharapkan. Dalam
melakukan percobaan, seringkali kita memperoleh hasil yang tidak sesuai dengan
harapan. Disinilah fungsi nilai deviasi tadi. Supaya kita yakin bahwa hasil
yang nampaknya menyimpang atau tidak sesuai dengan harapan itu masih dapat
dianggap sesuai ( artinya masih dapat kita pakai) maka perlu dilakukan
pengujian tes X2 (Chi-Square Test) jika jumlahnya itu 0 maka percobaan tersebut
berhasil (Kurnia. 2012).
BAB V
KESIMPULAN
Teori kemungkinan merupakan
peristiwa yang mungkin terjadi pada suatu objek umumnya digunakan untuk
menyatakan peristiwa yang belum dapat dipastikan. Deviasi diperoleh
dengan mengurangi nilai pengamatan dengan nilai yang diharapkan dan hasilnya
dapat negatif ataupun positif dari setiap munculnya angka maupun gambar, maka
total deviasinya haruslah 0. Jumlah munculnya angka atau gambar saat
dijumlahkan maka hasilnya akan sama dengan setiap pengambilan.
F.
PERTANYAAN
JAWABAN
Probabilitas
bagi kelahiran anak perempuan adalah setengah.
Jika ada 4 anak yang lahir di rumah sakit pada saat
yang sama, maka:
1. Berapakah
nilai probabilitas bahwa keempat anak yang lahir tersebut semuanya anak
laki-laki ?
2. Berapakah
nilai probabilitas bahwa yang lahir tiga anak laki-laki dan satu anak perempuan
?
3. Berapakah
nilai probabilitas bahwa yang lahir dua anak laki-laki dan dua anak perempuan ?
4. Berapa
paling banyak terjadi kombinasi anak laki-laki dan anak perempuan diantara
keempat bayi tersebut ? mengapa ?
Jawab
Rumus : a4 + 4 a3b + 6 a2b2 +
4 ab3 + b4 dimana
a=laki-laki, b=perempuan
1. a4 =



2. 4 a3b = 4.
=


3. 6 a2b2 = 6. 

4. 6 a2b2 = 6. 

Karena
peluangnya terbanyak dari peluang yang lainnya
DAFTAR
PUSTAKA
Dixon, Wilfrid.1991.Pengantar Analisis Statistik.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Papoulis, A.
1989. Probability, Random Variables & Stachastic Processes, terjemahan oleh
I Nyoman. McGraw Hill.
Pollet. 1994. Penggunaan Metode Statistika Untuk Ilmu
Hayati. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Syabatini, Anisa. 2008. “Probabilitas”. 20 Maret 2015. http://anisa.blogspot.com/probabilitas.html
Suryo. 2004. Genetika. Gadjah Mada
University:Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar