Laporan Praktikum Biologi Umum
(MKP-101)
ACARA 3. HISTOLOGI
![]() |
Disusun
Oleh :
Riski
Meliya Ningsih
(NPM.E1J014147)
Hari/Tanggal :
C1/ Kamis, 16 Oktober 2014
Dosen Pembimbing : Marulak Simarmata, Ph.D
Co-Ass :
Kas Andika Putri
Reni Andista
LABORATORIUM
AGRONOMI
PROGRAM STUDI
AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Jaringan adalah sekelompok sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang
sama.Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu fungsi
fisiologi yang sama membentuk organ. Jaringan dipelajari dalam cabang biologi
yang dinamakan histologi.Secara garis
besar jaringan tumbuhan dapat dibedakan menjadi jaringan meristematik dan
jaringan dewasa.Jaringan meristem terbagi menjadi dua, yaitu meristem primer
dan sekunder. Jaringan meristem biasanya tersusun oleh sel-sel yang masih
embrional atau sel yang masih aktif membelah. Pada ujung akar dan ujung batang
yang telah dewasa terdapat jaringan yang tetap bersifat meristematik yang
disebut titik tumbuh apikal. Titik tumbuh apikal ini yang membuat tumbuhan
mampu semakin memanjang. Meristem sekunder merupakan jaringan yang sel-selnya
tidak mengalami deferensiasi dan berfungsi sebagai jaringan dewasa, kemudian
dapat melakukan aktivitas meristematis, misalnya kambium dan felogen (kambium
gabus).Pada pertumbuhan sekunder, kambium dapat membentuk floem sekunder, xilem
sekunder dan kadang-kadang membentuk jari-jari empelur(parenkim sekunder).
Kambium terdapat pada semua tumbuhan dikotil.Jaringan dewasa terdiri dari :
a) Epidermis
yang berfungsi sebagai jaringan pelindung.
b) Parenkim
berfungsi sebagai jaringan dasar.
c) Sklerenkim
dan Kolenkim berfungsi sebagai jaringan penguat.
d) Floem dan
Xylem berfungsi sebagai jaringan pengangkut.
1.2
Tujuan
1.2.1
Melihat epidermis, macam-macam trikoma dan stomata.
1.2.2
Melihat macam-macam bentuk sel jaringan dasar
(parenkim).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Epidermis
Epidermis merupakan lapisan
terluar dari daun, bunga, buah, biji, batang, dan akar sebelum mengalami
penebalan sekunder. Secara fungsi dan morfologi, sel epidermis tidak seragam,
ada yang bermodifikasi menjadi semacam rambut, sel penutup stomata, dan sel
lain yang khusus. secara topografi dan ontogoni, epidermis merupakan jaringan
yang seragam. Jaringan epidermis pada permukaan daun dan batang biasanya
dilapisi semacam zat lemak yang disebut kutikula, misalnya pada daun nangka.
Sementara itu, pada daun pisang dan daun keladi, epidermisnya membentuk lapisan
lilin yang kedap air. Sebagian sel-sel epidermis dapat berkembang menjadi
alat-alat tambahan lain yang disebut derivat epidermis, misalnya stomata dan
trikomata.
Ciri-ciri
epidermis:
·
Tersusun dari
sel-sel hidup.
·
Terdiri atas
satu lapis sel tunggal.
·
Beragam bentuk,
ukuran dan susunannya, tetapi biasanya tersusun rapat tidak ada ruang antar sel
, bentuk seperti balok
·
Tidak memiliki
klorofil, kecuali pada tumbuhan paku
·
Dinding sel
jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami
penebalan, sedangkan dinding sel jaringan epidermis bagian dalam yang
berbatasan dengan jaringan lain dinding selnya tetap tipis.
·
Dinding sel
epidermis pucuk umumnya mengandung kitin yang mengendap di permukaan membentuk
lapisan kutikula dan di luarnya masih mungkin terdapat lapisan lilin.
·
Mengalami modifikasi
membentuk derivat jaringan epidermis, misal stomata, trikomata (rambut-rambut),
spina (duri), vilamen , sel kipas, sel kersik (sel silika).
Fungsi epidermis :
1. sebagai
pelindung terhadap hilangnya air karena adanya penguapan
2. sebagai
pelindung terhadap kerusakan mekanik
3. sebagai
pelindung terhadap perubahan toC
4. sebagai
pelindung terhadap hilangnya zat-zat makanan.
5. Tempat
masuknya air dan mineral pada akar muda.
6. Untuk
keluar masuknya O2 dan CO2.
7. Epidermis
daun untuk trasnpirasi.
Turunan atau derivat
jaringan epidermis
Ada banyak sel yang
merupakan turunan atau derivat dari jaringan epidermis, antara lain trikoma,
sel silika, sel gabus, sel buliform, sel litokis, sel penutup (stomata).
TRIKOMA
Pada epidermis sering
terdapat alat tambahan, baik yang unisel maupun multisel disebut trikoma.
trikoma mempunyai struktur yang lebih padat, seperti tonjolan, struktur
kelenjar, dan duri.
Berfungsi sebagai :
1. Memperbesar
fungsi epidermis sebagai jaringan pelindung terutama mencegah penguapan yang
berlebihan. Misalnya trikomata pada daun, tulang daun, dan batang.
2. Sebagai alat pengisap air
dan garam-garam tanah, misalnya bulu akar.
3. Membantu penyebaran biji dan
memungkinkan biji-biji itu tumbuh.
4. Melindungi
tumbuhan dari gangguan luar. Misalnya rambut-rambut penyengat (pneumatokist).
5. Sebagai
alat penerus rangsang yang datang dari luar. Misalnya trikomata pada daun
tembikar.
6. Sebagai alat
sekresi.
Pembagian Trikoma berdasarkan ada/tidaknya secret
a) Trikoma non glanduler (rambut biasa/rambut tak
kelenjar). Adalah trikoma yang tidak menghasilkan sekret.
Terdiri dari beberapa tipe:
Rambut bersel satu atau
bersel banyak dan tidak pipih
Rambut sisik yang
memipih dan bersel banyak
Rambut bercabang,
bersel banyak
Rambut akar
b) Trikoma glanduler ( rambut kelenjar ). Trikoma ini
disebut juga trikoma granduler, mengeluarkan sekret berbagai bahan antara lain
larutan gum, larutan gula, dan terpentin. Trikoma granduler dapat tersusun oleh
satu sel atau banyak sel. Trikoma granduler yang tersusun atas satu sel
merupakan tonjolan kecil disebut papula atau dapat berupa sel yang panjang.
Tipe kedua yang trikoma granduler terdiri atas tangkai dan kepala yang tersusun
dari satu atau banyak sel. Sel kepala merupakan bagian sekretoris trikoma.
(Anonim 2011)
STOMATA
Stomata – suatu celah pada jaringan
epidermis yang dibatasi oleh dua sel penjaga .mempunyai fungsi :
1) Jalan tranpirasi
2) Jalan respirasi
3) Jalan masuknya CO2 dan keluarnya O2
Trikoma – rambut
akar ,mempunyai fungsi memperluas dan menyerap mineral dalam
tanah. Sel Kipas (motor cell) (bulliform cell) – merupakan alat tambahan
pada epidermis bagian atas daun ,terutama pada tumbuhan famili gramineae (bambu
,padi ,jagung ,rumput teki) .mempunyai fungsi sebagai penyimpanan air. Sel
Kresik (SiO2 / sel silika) – sel epidermis yang berisi kristal kresik
(terletak di bagian batang) terdapat pada gramineae. Spina (duri) –
merupakan alat tambahan pada epidermis sel tumbuhan di bagian batang tumbuhan
.Spina terbagi menjadi dua yaitu spina asli dan spina palsu (Anonim
2011)
2.2 Parenkim
Parenkim disebut jaringan dasar
karena merupakan jaringan penyusun sebagian besar organ tumbuhan, yaitu
empulur, kortek batang dan akar, mesofil daun, endosperm, daging buah,
jari-jari empulur dan jaringan diantara xylem dan floem. Sel-sel parenkim
berdidinding tipis dan relatif besar, protoplasma berisi komponen-komponen
hidup dan ergastik(tergantung pada fungsinya). Seperti pada mesofil merupakan bagian
jaringan yang aktif untuk kelangsungan fotosintesis, maka akan banyak
didapatkan kloroplas. Bentuk umum dari sel-sel parenkim adalah iso-diametris.
Bentuk/tipe parenkim lainnya sesuai dengan fungsinya antara lain:
1. Palisade, parenkim yang terdapat
pada mesofil daun dikotil. Bentuknya prismatis memanjang. Banyak mengandung
kloroplas.
2. Spon atau bunga karang, parenkim
yang terdapat pada mesofil daun. Bentuknya tidak beraturan dan mempunyai ruang
antar sel. Banyak mengandung kloroplas.
3. Aktinenkim, parenkim yang
terdapat pada tangkai daun tumbuhan yang batangnya berongga seperti pada
tangkai daun Canna sp (puspa) dan Juncus sp.
Bentuknya bercabang-cabang seperti baling-baling.
4. Aerenkim, parenkim yang terdapat
pada tumbuhan air. Dimana aerenkim ini dapat digunakan sebagai penyimpanan
udara sehingga tumbuhan dapat mengapung seperti pada batang Echornia
crassipes (eceng gondok). Bentuknya isodiametris atau bulat membentuk
mata rantai dengan ruang udara yang besar.
5. Parenkim lipatan, menunjukkan sel-sel
parenkim yang berlekuk-lekuk ke arah dalam. Terdapat pada daun Pinus
merkusii, Oryza sativa, dan Bambusa sp(Anonim 2013)
BAB III
METODE KERJA
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
·
Mikroskop Cahaya
·
Selotip
·
Pipet tetes
·
Gelas benda dan gelas penutup
·
Silet
·
Tisu
3.1.2 Bahan
·
Daun durian ( Durio zibethius )
·
Tangkai daun enceng gondok ( Echornia crassifes )
·
Daun jagung ( Zea mays)
·
Kulit pisang( Musa sp. )
·
Kutek
·
Air
3.2 Cara Kerja
1.
Daun durian (Durio zibethius). Mengerok permukaan bawah daun durian dan mengambil
beberapa trikoma serta meneteskan air. Memeriksa gelas benda tadi di bawah
mikroskop. Menggambar dua sel (tunggal dan majemuk). Lalu menunjukan dan
menentukan apa tipe trikomanya.
2.
Daun jagung (Zea mays). Mengolesi bagian bawah daun jagung dan ditekan-tekan
menggunakan kutek (supaya kutek menempel pada selotip). Melepaskan selotip
tersebut dan menempelkannya digelas preparat. Menutup dengan gelas penutup dan
mengamati di bawah mikroskop.
3.
Kulit pisang (Musa sp). Mengerok bagian dalam kulit pisang dan mengambil kerokan
itu serta ditetesi air. Memeriksanya di bawah mikroskop.
4.
Tangkai daun enceng gondok (Echornia crassifes). Memuat sayatan
melintang tangkai daun enceng gondok dan menetesinya dengan air. Memeriksanya
di bawah mikroskop.
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil
A. Trikoma
pada daun durian (Durio zibethius)

B. Epidermis,
stomata, dan sel penutup pada daun jagung (Zea
mays)

.C. Jaringan parenkim pada kulit
pisang (Musa sp.)

D. Aerenkim pada tangkai daun
enceng gondok (Echornia crassifes)

4.2 Pembahasan
Jaringan epidermis merupakan jaringan yang terletak paling luar pada setiap
organ tumbuhan, yaitu pada akar, batang, dan daun yang berfungsi sebagai
pelindung bagian dalam organ tumbuhan juga sebagai pelindung terhadap hilangnya
air karena adanya penguapan, kerusakan mekanik, perubahhan suhu, dan hilangnya
zat-zat makanan. Jaringan epidermis yang mengalami modifikasi diantaranya
adalah :
1.Stomata (mulut daun)
Stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu
stoma yang berarti lubang atau porus, jadi stomata adalah lubang-lubang kecil
berbentuk lonjong yang dikelilingi oleh dua sel epidermis khusus yang disebut
sel penutup (Guard Cell), dimana sel penutup tersebut adalah sel-sel epidermis
yang telah mengalami kejadian perubahan bentuk dan fungsi yang dapat mengatur
besarnya lubang-lubang yang ada diantaranya (Kartasaputra, 1988).
Stomata merupakan celah dalam epidermis yang dibatasi oleh dua sel
epidermis yang khusus yakni sel penutup. Keadaan letak sel
penutup yang berbeda dapat menentukan macam-macam stomata seperti :
·
Stoma phanerophore yaitu stoma yang sel-sel penutupnya
terletak pada permukaan daun, seperti pada tumbuh-tumbuhan hidrophyt. Stoma
yang letaknya dipermukaan daun ini dapat menimbulkan banyaknya pengeluaran
secara mudah dan selain itu epidermisnya tidak mempunyai lapisan kutikula.
·
Stoma kriptophore yaitu stoma yang sel penutupnya
berada jauh dipermukaan daun, biasanya terdapat pada tumbuhan yang hidup di
daerah kering yang dapat langsung menerima radiasi matahari. Dengan demikian
fungsinya untuk mengurangi penguapan yang berlebihan, membantu fungsi
epidermis, mempunyai lapisan kutikula yang tebal serta rambutrambut. Biasanya
sering terdapat pada tumbuhan golongan kaktus.
2.Trikomata
(rambut-rambut)
Trikomata merupakan rambut bersel satu atau bersel banyak dibentuk dari sel
epidermis, struktur yang lebih besar dan padat seperti kutil dan duri, tersusun
oleh jaringan epidermis atau jaringan di bawah epidermis(emergens).
a.
Trikoma non glandular (tidak menghasilkan sekret)
·
Rambut uniselular sederhana atau multiselular
uniseriat, yang tidakmemipih, umum dijumpai pada Lauraceae, Moraceae,
Triticium, Hordeum, Pelargonium, dan Gossypium.
·
Rambut skuamiform (bentuk sisik) yang multiselular dan
memipih nyata sekali. Contohnya pada Olea dan Cruciferae.
·
Rambut multiselular yang dapat berbentuk bintang atau
tempat lilin bercabang. Misalnya pada Styrak, Platanus, dan Verbacum.
·
Rambut kasar, trikoma kasar berserat, yang
dipangkalnya terdiri atas sedikitnya dua atau lebih deretan sel yang
berdampingan.
b.
Trikoma glandular (menghasilkan sekret)
Trikoma ini dapat bersel satu, bersel banyak, atau berupa sisik.Trikom
glandular terlibat dalam sekresi berbagai bahan, contohnya: trikom sekresi
garam, trikom sekresi nektar, trikom sekresi getah, trikom sekresi terpentin,
koleter, rambut sengat, rambut akar,
Fungsi
trikoma pada masing-masing organ:
·
Pada daun untuk mengurangi penguapan, mengurangi
gangguan hewan dan manusia, meneruskan rangsang.
·
Pada bunga (nektaria) mengeluarkan madu untuk menarik
serangga membantunpenyerbukan.
·
Pada biji untuk mencegah gangguan serangga yang akan
merusak biji, menyerap air sehingga biji menjadi lekas berkecambah dan tumbuh.
·
Pada batang untuk mjengurangi penguapan dan untuk
memanjat (kaktus, rotan).
Trikoma lain juga terspesialisai adalah rambut gatal pada Urtica. Trikoma
terdiri dari sel panjang yang memiliki dasar yang lebar membengkak
sedangkanbagian atasnya sempit dan runcing. Dinding bagian ujung yang
runcingmengandung silica, sedangkan bagian tepat dibawahnya mengandung
kalsium.Bila rambut tersentuh ujung runcing yang membulat itu akan patah di
daerahbatas, sisanya yang berujung runcing dengan mudah menembus kulit orang
yangmenyentuh tumbuhan tersebut. Disaat itulah kandungan rambut (histamine danasetilkolin)
masuk ke kulit menimbulkan rasa gatal.Rambut sekresi bersel satu dan bersel
banyak yang menghasilkan nectarterdapat pada bunga atau di bagian lain di luar
bunga.
Beberapa diantaranya tidak berkutikula, dan nectar disekresikan secara
berdifusi. Pada rambut lain, selmemiliki kutikula. Dalam hal itu, dinding
terluar dari sel kepala rambut yangbersangkutan perlahan-lahan membengkak dan
meluas sehingga terbentuk lapisanlender menyerupai kubah di bawah kutikula.
Lapisan tersebut terus meluas dandengan demikian menekan lapisan bagian dalam
dari dinding luar kea rah lumensel yang hampor seluruhnya rusak. Akhirnya,
kutikula pecah dan zat lendertempat terkumpulnya nectar terbawa ke permukaan
organ, misalnya pada Hibiscus dan Abutilon.
Jaringan parenkim merupakan jaringan dasar yang
ditemukan pada hampir semua bagian organ tumbuhan. Jaringan parenkim disebut
sebagai jaringan dasar karena :
· Menyusun sebagian besar jaringan pada akar, batang,
daun, dan buah
· Terdapat diantara jaringan yang alin, misalnya
diantara xylem dan floem
· Dapat dijumpai sebagai selubung berkas pengangkut
Jaringan parenkim dapat
dibedakan dengan jaringan lain karena:
·
Sel-selnya
merupakan sel hidup yang berukuran besar dan tipis, serta umumnya berbentuk
segi enam
· Memiliki banyak vakuola
· Letak inti sel mendekati inti sel
·
Mampu bersifat
embrional atau meristematis karena dapat membelah diri
·
Memiliki ruang
antar sel yang banyak sehingga letaknya tidak rapat
Berdasarkan fungsinya,
jaringan parenkim dibedakan menjadi:
· Psrenkim asimilasi : tempat pembuatan zat makanan
melalui fotosintesis
· Parenkim penimbun : penyimpan cadangan makanan
karena memiliki vakuola yang besar
· Parenkim air : penyimpan air
· Parenkim pengangkut : terdapat disekitar xylem dan
floem
· Aerenkim : tempat penyimpan udara karena adanya
ruang antar sel yang besar
· Parennkim penutup luka : memiliki kemampuan
regenerasi dengan cara menjadi embrional kembali (Diah 2007)
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Jaringan adalah sekelompok sel yang memiliki bentuk
dan fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk
suatu fungsi fisiologi yang sama membentuk organ. Jaringan dipelajari dalam
cabang biologi yang dinamakan histologi.
Secara garis besar jaringan tumbuhan dapat dibedakan menjadi jaringan
meristematik dan jaringan dewasa. Jaringan meristem terbagi menjadi dua, yaitu
meristem primer dan sekunder. Macam-macam modifikasi epidermis antara lain: stomata, dan trikomata (rambut-rambut).
5.2
Saran
Setiap pengamatan harus dilakukan
dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan dapat dengan mudah menemukan jaringan-jaringan yang
kita amati di mikroskop dan supaya tidak terjadi kekeliruan saat menggambar
jaringan-jaringan tersebut. Kepada pengamat disarankan agar lebih teliti saat
melakukan percobaan agar tidak terdapat gelembung udara yang bisa mempersulit
pengamatan. Dalam proses pengamatan objek dengan menggunakan
mikroskop pengaturan fokus sebaiknya dilakukan dengan pelan-pelan.
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, Diah., Choirul Muslim.,
Syalfinaf Manaf., Endang Widi Winarni. 2007. BIOLOGI 2 SMA dan MA untuk Kelas XI. Jakarta: esis.
Anonim,2011.JaringanEidermis.http://kreasiquh.blogspot.com/2011/11/anatomi-tumbuhan-jaringan-epidermis.html,
diakses janggal 2 oktober 2014
Anonim,2011.ModifikasiJaringan.http://theblasetriepa.blogspot.com/2011/12/derivat-atau-modifikasi-dari-jaringan.html,
diakses taanggal 22 oktober 2014
Anonim,2013.JaringanAerenkim.https://abisjatuhbangunlagi.wordpress.com/tag/aerenkim/,
diakses tanggal 22 oktober 1995
Tidak ada komentar:
Posting Komentar