Laporan Praktikum Biologi
ACARA.IA MIKROSKOP
![]() |
Disusun Oleh :
Riski Meliya Ningsih
(NPM: E1J014147)
Hari/Tanggal :
C1/ Kamis, 9 Oktober 2014
Dosen Pembimbing : Marulak Simarmata, Ph.D
Co-Ass :
Kas Andika Putri
Reni Andista
LABORATORIUM AGRONOMI
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVESITAS
BENGKULU
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Mikroskop ditemukan pada tahun 1674 oleh Antoni Van
Leuwenhoek, micro yang berarti kecil dan scope yangberarti lihat. Jadi
mikroskop berarti alat untuk melihat benda berukuran kecil, walaupun masih
sangat sederhana, namun terus mengalami perkembangan sampai saat sekarang ini.
Desain dasar mikroskop leuwenhoek sebagian orang
menganggapnya hanyalah kaca pembesar, karena hanya terbuat dari 1 lensa saja,
bukan mikroskop seperti yang digunakan sekarang yang terdiri dari 2 buah lensa.
1.2 Tujuan
1.2.1. Mengetahui jenis-jenis mikroskop dan
bagiannya
1.2.2. Mengetahui cara menggunakannya dan merawat
mikroskop
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Pengertian mikroskop
Mikroskop berasal
dari kata mikro yang berarti kecil dan scopium (penglihatan). Mikroskop adalah
suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari
benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop
terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri. Mikroskop pada
prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat
dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda). Baik objektif maupun okuler dirancang
untuk perbesaran yang berbeda.
A.
Mikroskop
Optik
Mikroskop ini menggunakan lensa dari
gelas dan cahaya matahari atau lampu sebagai sumber penyinaran. Cahaya dari
luar dikumpulkan dan dipantulkan oleh cermin akan mengenai spesimen sehingga
menghasilkan bayangan dari spesimen yang akan diperbesar oleh lensa dan
kemudian diterima oleh mata. Untuk mendapatkan gambaran stereoskop dari objek
yang tidak begitu renik biasanya digunakan mikroskop stereo atau mikroskop
bedah binokuler. Mikroskop ini mempunyai dua okuler dan dua objektif sehingga
dapat diperoleh bidang pandang yang jelas (anonim 2014)
B.
Mikroskop
Elektron
Mikroskop elektron menggunakan magnet
sebagai pengganti lensa dan elektron sebagai pengganti lensa dan elektron
sebagai pengganti cahaya. Elektron memiliki panjang gelombang yang lebih pendek
dari pada cahaya putih sehingga mempunyai daya tembus yang lebih besar. Ada dua
jenis mikroskop elektron yaitu Mikroskop Elektron Transmisi dan Mikroskop
Elektron Scanning. Pada mikroskop transmisi, elektron menembus spesimen dan akan
dibiasakan oleh medan magnet sebagai perbesarannya dapat mencapai 1 juta x.
(anonim 2014)
a.
Bagian-bagian
Mikroskop :
·
Okuler, terdiri atas susunan lensa,
biasanya 2 buah dengan perbesaran masing-masing 6x dan 10x
·
Obyektif juga merupakan susunan lensa,
biasanya terdiri dari 3 buah dengan perbesaran masing-masing 10x,40x, dan 100x.
Obyektif kuat ketebalannya lebih kecil dari obyektif lemah. Ketiga obyektif
tersebut diletakkan pada revolver.
·
Revolver (penukar objek berputar) untuk
mengganti-ganti obyektif cukup dengan memutar revolver sampai terasa bunyi
berdetik.
·
Tubus menghubungkan okuler dengan
obyektif. Mikroskop yang digunakan dalam praktikum ini ada dua macam :
a. Yang
tidak dapat dinaik-turunkan (mikroskop spencher A dan O)
b. Yang
dapat dinaik-turunkan dengan sekrup pengarah kasar dan halus (mikroskop
reichert)
·
Sekrup penggerak kasar dan penggerak
halus, dapat menaikkan atau menurunkan tubus secara kasar dan secara halus
sampai objek yang diamati nampak jelas pada okuler.
·
Meja sediaan, terdapat 2 jepitan untuk
memegang kaca objek atau memegang yang dapat digerakkan sagital (depan
belakang) dan frontal (kanan kiri). Pada mikroskop spencher terdapat sekrup
untuk menaik-turunkan meja.
·
Kondensor untuk menurunkan cahaya. Dapat
dinaik-turunkan dengan sekrup pengendali kondensor
·
Diafragma iris terletak dibawah
kondensor, untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk. Dibawahnya terdapat
cincin filter yang dapat dikisarkan keluar.
·
Cermin berguna untuk mengarahkan cahaya,
dapat diputar balikkan, sehingga dapat dipakai cermin cekung atau datar.
·
Sekrup pengatur letak sediian, jumlahnya
2 buah yang terletak disamping meja obyek yang berguna untuk menggerakkan
preparat (sediian) kekiri dan kekanan, kemuka dan kebelakang, sehingga bagian
sediaan yang diamati dapat diletakkan tepat dibawah teropong. Sediian tersebut
dijepit oleh penjepit yang terletak pada bagian yang digerakkan oleh sekrup
penggerak tadi.
·
Sekrup pengatur jarak antara teropong
dengan sediian, jumlahnya satu atau lebih. Terletak pada tiang (jika yang
digerakkan naik turun adlah meja benda, sedangkan teropong tetap), atau pada
tangkai (jika yang digerakkan adalah teropong sedangkan meja benda tetap).
·
Kaki mikroskop (anonim 2014)
BAB III
METODE KERJA
3.1. Alat dan Bahan Praktikum
1. Mikroskop Cahaya
2. Contoh Sediaan
3. Kertas HVS ukuran A4
4. Pena
5. Pensil
6. Penghapus
3.3
Cara Kerja
1. Mengeluarkan mikroskop dari dalam kotaknya
lalu memeriksa nomor yang tertera di mikroskop yang digunakan dan memeriksa
bagian-bagian mikroskop apakah dalam keadaan lengkap dan baik. Melaporkan
kepada asisten atau dosen pembimbing jika ada kekurangan atau kerusakan pada
mikroskop.
2. Mengamati
dan menggambar semua bagian-bagian mikroskop yang digunakan secara detail dan
pada lembaran yang terpisah mendeskripsikan fungsi dari setiap bagian mikroskop
yang digunakan.
3. Setelah
semuanya selesai, Asisten memberikan sediaan kepada setiap kelompok. Sediaan
diletakan diatas meja mikroskop sedemikian rupa hingga spesimen terdapat diatas
lubang meja, dan menggunakan objektif paling lemah yaitu 10x perbesaran.
4. Ada 2
tahap cara mengerjakan yang harus dilakukan dalam penggunakan sediaan dengan
menggunakan mikroskop yaitu :
1.
Mencari bidang pegelihatan
v Arahkan
bulu teropong pada pengamat
v Pilih
obyektif pada perbesaran lemah dengan memutar revolver hingga obyektif tersebut
terletak diatas lubang meja benda
v Diafragma
dibuka selebar-lebarnya
v Sambil
mata kita melihat kedalam teropong, cermin kita gerakkan untuk menangkap sinar
hingga diperoleh bidang pengelihatan putih bersih.
2. Mencari bayangan sediaan
v Meja
objek diturunkan dengan memutar sekrup.
v Gelas
benda dengan objek yang kita amati diletakan diatas meja benda dan dijepit
dengan penjepit.
v Sambil
dilihat dari samping, meja benda dinaikan perlahan-lahan atau diturunkan hingga
lensa obyektif hampir mengenai gelas penutup.
v Sambil
melihat kedalam teropong, meja benda diturunkan atau dinaikkan perlahan-lahan
sampai diperoleh bayangan yang jelas. Bila jarak lensa dengan sediaan telah
melebihi 1 cm tapi belum diperoleh bayangan yang jelas, maka diulangi lagi
mengatur jarak lensa dengan sediaan dari awal. Apabila tetap tidak diperoleh
bayangan, kemungkinan besar obyek belum tepat dibawah lensa obyektif.
v Bayangan
tersebut dapat dijelaskan dengan :
·
Mengatur jarak sediaan dengan lensa
objektif
·
Menurunkan kondensor untuk mengurangi
pemutaran sinar, sehingga batas-batas objek lebih jelas
·
Apabila ingin mengganti skala pembesaran
dari lemah ke kuat atau sebaliknya, putarlah revolver tanpa mengubah sekrup
pengatur sampai lensa obyektif yang dikehendaki tepat berada diatas obyek.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil

4.2 Pembahasan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Mikroskop merupakan
salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium sains, khususnya
biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati
obyek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Hal ini membantu memecahkan
persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil. Untuk mengetahui
mikroskop maka perlu diketahui komponen mikroskop, macam mikroskop, penggunaan
dan pemeliharaannya. Mikroskop terbagi atas 2 jenis, yaitu mikroskop cahaya dan
mikroskop elektron. Mikroskop cahaya terdiri dari bagian-bagian seperti lensa
okuler dan obyektif, tabung, revolver, skrup penggerak kasar dan halus,
pegangan, meja dan penjepit sediaan,
kondensor, diafragma, sumber cahaya, dan kaki mikroskop
5.2 Saran
Setiap pengamatan harus
dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Kepada pengamat disarankan agar
lebih teliti saat melakukan percobaan agar tidak terdapat gelembung udara yang
bisa mempersulit pengamatan. Dalam
proses pengamatan objek dengan menggunakan mikroskop pengaturan fokus sebaiknya
dilakukan dengan pelan-pelan.
DAFTAR PUSTAKA
Pertanyaan
dan Tugas
1. Gambarlah
mikroskop yang saudara amati lengkap dengan bagian-bagiannya. Pada lembar
terpisah deskripsikan secara lengkap bagian-bagian mikroskop serta fungsi masing-masing
2. Sebutkan
jenis-jenis mikroskop serta kegunaannya
3. Jelaskan
cara perawatan mikroskop di laboratorium
4. Perhatikan
pengamatan saudara: cara memperkirakan perbesaran adalah perbesaran okuler
dikalikan dengan perbesaran obyektif. Misalnya okuler 4x dan obyektif 10x.
Jadi, total perbesaran ialah 40x
Jawaban
Pertanyaan dan Tugas
1. Gambar
mikroskop terlampir
2. Jenis-jenis mikroskop serta kegunaannya:
a.
Mikroskop cahaya/mikroskop optik,
digunakan untuk melihat mikroorganisme dalam anatomi dan fisiologi untuk
mengamati binatang kecil, tanaman, sampel logam, dan mikroorganisme seperti
bakteri secara rinci
b.
Mikroskop elektron (EM) digunakan untuk
mempelajari sel-sel seperti sel virus kecil serta molekul yang lebih besar.
3.
Perawatan mikroskop di laboratorium
diantaranya :
a. Pegang
tangkainya dengan tangan kanan dan letakkan tangan kiri untuk menopangnya.
b. Jangan
mengayun, melambungkan, atau menggetarkannya sewaktu meletakkan mikroskop.
c. Jangan
mengangkat mikroskop pada tubuh tabungnya, karena akan ada bagian yang lepas
atau jatuh apabila hal ini di lakukan.
d. Mikroskop
merupakan peralatan biologi yang perlu dirawat dengan baik.
e.
Mikroskop yang telah selesai
dipakai harus dibersihkan, pakailah penutup plastik atau masukkan pada kotaknya
agar terhindar dari debu.
f.
Simpan pada tempat yang kering dan
usahakan dalam lemari yang dilengkapi dengan lampu untuk mengurangi kelembaban.
g. Lensa
yang kotor harus dibersihkan dengan kain lembut, kapas pengisap atau kertas
lensa yang telah dibasahi dengan air bersabun, alkohol, atau xilol. Lakukan
dengan hati-hati karena lensa mudah tergores, yang dapat mengakibatkan
pengamatan menjadi kurang jelas.
makasih banyak sudah jelas sekarang tentang bagian bagian mikroskop, mantab gan
BalasHapus