Kamis, 18 Desember 2014


Laporan Praktikum Biologi
ACARA.IA MIKROSKOP

unib
 











Disusun Oleh :
Riski  Meliya Ningsih
(NPM: E1J014147)


Hari/Tanggal                : C1/ Kamis, 9 Oktober 2014
                        Dosen Pembimbing     : Marulak Simarmata, Ph.D
                        Co-Ass                        : Kas Andika Putri
                                                               Reni Andista



LABORATORIUM AGRONOMI
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVESITAS BENGKULU
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Mikroskop ditemukan pada tahun 1674 oleh Antoni Van Leuwenhoek, micro yang berarti kecil dan scope yangberarti lihat. Jadi mikroskop berarti alat untuk melihat benda berukuran kecil, walaupun masih sangat sederhana, namun terus mengalami perkembangan sampai saat sekarang ini.
Desain dasar mikroskop leuwenhoek sebagian orang menganggapnya hanyalah kaca pembesar, karena hanya terbuat dari 1 lensa saja, bukan mikroskop seperti yang digunakan sekarang yang terdiri dari 2 buah lensa.


1.2  Tujuan
1.2.1. Mengetahui jenis-jenis mikroskop dan bagiannya
1.2.2. Mengetahui cara menggunakannya dan merawat mikroskop


 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1    Pengertian mikroskop
Mikroskop berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan scopium (penglihatan). Mikroskop adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi tersendiri. Mikroskop pada prinsipnya terdiri dari dua lensa cembung yaitu sebagai lensa objektif (dekat dengan mata) dan lensa okuler (dekat dengan benda).     Baik objektif maupun okuler dirancang untuk perbesaran yang berbeda.
A.     Mikroskop Optik
Mikroskop ini menggunakan lensa dari gelas dan cahaya matahari atau lampu sebagai sumber penyinaran. Cahaya dari luar dikumpulkan dan dipantulkan oleh cermin akan mengenai spesimen sehingga menghasilkan bayangan dari spesimen yang akan diperbesar oleh lensa dan kemudian diterima oleh mata. Untuk mendapatkan gambaran stereoskop dari objek yang tidak begitu renik biasanya digunakan mikroskop stereo atau mikroskop bedah binokuler. Mikroskop ini mempunyai dua okuler dan dua objektif sehingga dapat diperoleh bidang pandang yang jelas (anonim 2014)
B.     Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron menggunakan magnet sebagai pengganti lensa dan elektron sebagai pengganti lensa dan elektron sebagai pengganti cahaya. Elektron memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya putih sehingga mempunyai daya tembus yang lebih besar. Ada dua jenis mikroskop elektron yaitu Mikroskop Elektron Transmisi dan Mikroskop Elektron Scanning. Pada mikroskop transmisi, elektron menembus spesimen dan akan dibiasakan oleh medan magnet sebagai perbesarannya dapat mencapai 1 juta x. (anonim 2014)
a.      Bagian-bagian Mikroskop :
·         Okuler, terdiri atas susunan lensa, biasanya 2 buah dengan perbesaran masing-masing 6x dan 10x
·         Obyektif juga merupakan susunan lensa, biasanya terdiri dari 3 buah dengan perbesaran masing-masing 10x,40x, dan 100x. Obyektif kuat ketebalannya lebih kecil dari obyektif lemah. Ketiga obyektif tersebut diletakkan pada revolver.
·         Revolver (penukar objek berputar) untuk mengganti-ganti obyektif cukup dengan memutar revolver sampai terasa bunyi berdetik.
·         Tubus menghubungkan okuler dengan obyektif. Mikroskop yang digunakan dalam praktikum ini ada dua macam :
a.       Yang tidak dapat dinaik-turunkan (mikroskop spencher A dan O)
b.      Yang dapat dinaik-turunkan dengan sekrup pengarah kasar dan halus (mikroskop reichert)
·         Sekrup penggerak kasar dan penggerak halus, dapat menaikkan atau menurunkan tubus secara kasar dan secara halus sampai objek yang diamati nampak jelas pada okuler.
·         Meja sediaan, terdapat 2 jepitan untuk memegang kaca objek atau memegang yang dapat digerakkan sagital (depan belakang) dan frontal (kanan kiri). Pada mikroskop spencher terdapat sekrup untuk menaik-turunkan meja.
·         Kondensor untuk menurunkan cahaya. Dapat dinaik-turunkan dengan sekrup pengendali kondensor
·         Diafragma iris terletak dibawah kondensor, untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk. Dibawahnya terdapat cincin filter yang dapat dikisarkan keluar.
·         Cermin berguna untuk mengarahkan cahaya, dapat diputar balikkan, sehingga dapat dipakai cermin cekung atau datar.
·         Sekrup pengatur letak sediian, jumlahnya 2 buah yang terletak disamping meja obyek yang berguna untuk menggerakkan preparat (sediian) kekiri dan kekanan, kemuka dan kebelakang, sehingga bagian sediaan yang diamati dapat diletakkan tepat dibawah teropong. Sediian tersebut dijepit oleh penjepit yang terletak pada bagian yang digerakkan oleh sekrup penggerak tadi.
·         Sekrup pengatur jarak antara teropong dengan sediian, jumlahnya satu atau lebih. Terletak pada tiang (jika yang digerakkan naik turun adlah meja benda, sedangkan teropong tetap), atau pada tangkai (jika yang digerakkan adalah teropong sedangkan meja benda tetap).
·         Kaki mikroskop (anonim 2014)

BAB III
METODE KERJA

3.1. Alat dan Bahan Praktikum
1. Mikroskop Cahaya
2. Contoh Sediaan
3. Kertas HVS ukuran A4
4. Pena
5. Pensil
6. Penghapus

3.3 Cara Kerja
1.  Mengeluarkan mikroskop dari dalam kotaknya lalu memeriksa nomor yang tertera di mikroskop yang digunakan dan memeriksa bagian-bagian mikroskop apakah dalam keadaan lengkap dan baik. Melaporkan kepada asisten atau dosen pembimbing jika ada kekurangan atau kerusakan pada mikroskop.
2.  Mengamati dan menggambar  semua bagian-bagian  mikroskop yang digunakan secara detail dan pada lembaran yang terpisah mendeskripsikan fungsi dari setiap bagian mikroskop yang digunakan.
3.  Setelah semuanya selesai, Asisten memberikan sediaan kepada setiap kelompok. Sediaan diletakan diatas meja mikroskop sedemikian rupa hingga spesimen terdapat diatas lubang meja, dan menggunakan objektif paling lemah yaitu 10x perbesaran.
4.  Ada 2 tahap cara mengerjakan yang harus dilakukan dalam penggunakan sediaan dengan menggunakan mikroskop yaitu :
1. Mencari bidang pegelihatan
v Arahkan bulu teropong pada pengamat
v Pilih obyektif pada perbesaran lemah dengan memutar revolver hingga obyektif tersebut terletak diatas lubang meja benda
v Diafragma dibuka selebar-lebarnya
v Sambil mata kita melihat kedalam teropong, cermin kita gerakkan untuk menangkap sinar hingga diperoleh bidang pengelihatan putih bersih.
2. Mencari bayangan sediaan
v Meja objek diturunkan dengan memutar sekrup.
v Gelas benda dengan objek yang kita amati diletakan diatas meja benda dan dijepit dengan penjepit.
v Sambil dilihat dari samping, meja benda dinaikan perlahan-lahan atau diturunkan hingga lensa obyektif hampir mengenai gelas penutup.
v Sambil melihat kedalam teropong, meja benda diturunkan atau dinaikkan perlahan-lahan sampai diperoleh bayangan yang jelas. Bila jarak lensa dengan sediaan telah melebihi 1 cm tapi belum diperoleh bayangan yang jelas, maka diulangi lagi mengatur jarak lensa dengan sediaan dari awal. Apabila tetap tidak diperoleh bayangan, kemungkinan besar obyek belum tepat dibawah lensa obyektif.
v Bayangan tersebut dapat dijelaskan dengan :
·         Mengatur jarak sediaan dengan lensa objektif
·         Menurunkan kondensor untuk mengurangi pemutaran sinar, sehingga batas-batas objek lebih jelas
·         Apabila ingin mengganti skala pembesaran dari lemah ke kuat atau sebaliknya, putarlah revolver tanpa mengubah sekrup pengatur sampai lensa obyektif yang dikehendaki tepat berada diatas obyek.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1   Hasil
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe_QXUUBvozCsr1VHQnDMAzuW_v4VbKgNUP9JZAyO1pc4SVUfcLOzvq7gjqB-PdtU7rbTUqr8RFcpGCOC6OBXrmI3d_pPBS4iQssEjMVSAkbSH7EvMXqB5afA9_OOMJsibK5flb-CMnky3/s1600/3.jpg

4.2    Pembahasan

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium sains, khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil. Untuk mengetahui mikroskop maka perlu diketahui komponen mikroskop, macam mikroskop, penggunaan dan pemeliharaannya. Mikroskop terbagi atas 2 jenis, yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya terdiri dari bagian-bagian seperti lensa okuler dan obyektif, tabung, revolver, skrup penggerak kasar dan halus, pegangan, meja dan penjepit sediaan,  kondensor, diafragma, sumber cahaya, dan kaki mikroskop

5.2 Saran
Setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Kepada pengamat disarankan agar lebih teliti saat melakukan percobaan agar tidak terdapat gelembung udara yang bisa mempersulit pengamatan. Dalam proses pengamatan objek dengan menggunakan mikroskop pengaturan fokus sebaiknya dilakukan dengan pelan-pelan.

DAFTAR PUSTAKA


Pertanyaan dan Tugas

1.      Gambarlah mikroskop yang saudara amati lengkap dengan bagian-bagiannya. Pada lembar terpisah deskripsikan secara lengkap bagian-bagian mikroskop serta fungsi masing-masing
2.      Sebutkan jenis-jenis mikroskop serta kegunaannya
3.      Jelaskan cara perawatan mikroskop di laboratorium
4.      Perhatikan pengamatan saudara: cara memperkirakan perbesaran adalah perbesaran okuler dikalikan dengan perbesaran obyektif. Misalnya okuler 4x dan obyektif 10x. Jadi, total perbesaran ialah 40x

Jawaban Pertanyaan dan Tugas

1.    Gambar mikroskop terlampir
2.     Jenis-jenis mikroskop serta kegunaannya:
a.       Mikroskop cahaya/mikroskop optik, digunakan untuk melihat mikroorganisme dalam anatomi dan fisiologi untuk mengamati binatang kecil, tanaman, sampel logam, dan mikroorganisme seperti bakteri secara rinci
b.      Mikroskop elektron (EM) digunakan untuk mempelajari sel-sel seperti sel virus kecil serta molekul yang lebih besar.
3.     Perawatan mikroskop di laboratorium diantaranya :
a.    Pegang tangkainya dengan tangan kanan dan letakkan tangan kiri untuk menopangnya.
b.    Jangan mengayun, melambungkan, atau menggetarkannya sewaktu meletakkan mikroskop.
c.    Jangan mengangkat mikroskop pada tubuh tabungnya, karena akan ada bagian yang lepas atau jatuh apabila hal ini di lakukan.
d.   Mikroskop merupakan peralatan biologi yang perlu dirawat dengan baik.
e.    Mikroskop yang telah selesai dipakai harus dibersihkan, pakailah penutup plastik atau masukkan pada kotaknya agar terhindar dari debu. 
f.     Simpan pada tempat yang kering dan usahakan dalam lemari yang dilengkapi dengan lampu untuk mengurangi kelembaban. 
g.    Lensa yang kotor harus dibersihkan dengan kain lembut, kapas pengisap atau kertas lensa yang telah dibasahi dengan air bersabun, alkohol, atau xilol. Lakukan dengan hati-hati karena lensa mudah tergores, yang dapat mengakibatkan pengamatan menjadi kurang jelas.


1 komentar: