LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR-DASAR AGRONOMI
ACARA 1
PENGENALAN SARANA PRODUKSI
PERTANIAN
(SAPROTAN)
Disusun
Oleh :
Nama :
Riski Meliya Ningsih
NPM :
E1J014147
Hari/Tanggal :
Kamis, 26 Februari 2015
Dosen Pembimbing :
Ir. Edhi Turmudi, M.S.
Coas :
Meko Gustian
LABORATORIUM
AGRONOMI
PROGRAM
STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
BENGKULU
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pengembangan teknologi pada sistem pertanian konvensional tidak berbasis
sumber daya lokal. Petani yang menjadi pemakai. Setelah besusah payanh selama
beberapa generasi petani mengembangkan benih dari proses bercocok tanamannya,
benih tersebut diotak atik secara revolusioner oleh para pendukung revolusi
hijau sehingga lahirlah benih-benih hibrida dan benih-benih yang mengalami
modifikasi genetika. Benih-benih tersebut tidak boleh dan tidak bisa di
perbanyak oleh petani karena didukung oleh seperangkat undangan-undangan yang
mengatur hak paten.
Tantangan pengembangan pertanian oerganik saat ini adalah industrialisasi
sarana produksi pertanian orgsnik tidak berbasis sumber daya lokal, baik sumber
daya manusia, sumber daya alam, sumber daya sosial, sumber daya keuangan maupun
sumber daya infrastruktur yang dimiliki
petani
Dalam memasyarakatkan pengelolahan hara terpadu dilaksanakan dengan
mengkombinasikan penggunaan pupuk kimia dan pupuk organik. Tetapi perlu dikaji
lebih mendalam kombinasi yang tepat penggunaan hara yang bersal dari dua sumber
yang berbeda, berdasarkan jenis tanaman dan sistem pertanaman dengan
memperhatikan kondisi agroekosistem setempat. Diperlukan penelitian kebutuhan
bahan organik secara kuantitatif dan berbagai sumber dengan memperhatikan
kualitas tanah. Penamabahan tersebut harus mempertimbangkan pengembangan jangka
pendek atau jangka panjang dengan
memperhitungkan potensi produksi tanaman. Pengolahan hara terpadu harus dibawa
ke dalam upaya pengelolahan hara yang berkelanjutan, yang secara ekonomi
menguntungkan dan merupakan teknologi
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
1.2 Tujuan
1.
Mahasiswa dapat
mendeskripsikan karakteristik sebagai jenis sarana produksi pertanian
(saprotan)
2.
Mahasiswa dapat
memilih dengan tepat kebutuhan jenis saprotan yang akan digunakan untuk
kegiatan usaha pertanian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sarana
produksi yang baik biasanya digunakan baik dalam proses awal pembukaan lahan,
budidaya pertaian seperti pemupukan, pemeliharaan tanaman dan lain-lain sampai
dengan proses pemanenan. Sehingga dapat dikatakan bahwa tujuan utama dari
sarana produksi dalam bidang pertanian adalah untuk meningkatkan
produktivitas kerja petani dan merubah hasil yang sederhana menjadi lebih baik.
Sarana produksi pertanian terdiri dari bahan yang meliputi, benih, pupuk,
pestisida, zat pengatur tumbuh, obat-obatan, dan peralatan lain yang
digunakan untuk melaksanakan produksi pertanian. Sarana-sarana tersebut harus
sudah dipersiapkan sebelum memulai kegiatan sarana budidaya tanaman.
Sarana produksi pertanian terdiri
dari bahan yang meliputi, benih, pupuk, pestisida, zat pengatur tumbuh,
obat-obatan, dan peralatan lain yang digunakan untuk melaksanakan produksi
pertanian. Sarana-sarana tersebut harus sudah dipersiapkan sebelum memulai
kegiatan sarana budidaya tanaman. Macam-macam srana produksi antara lain:
benih, pupuk, pestisida, zat pengatur tumbuh, dan inokulan.
Benih
adalah biji tanaman yang dipergunakan untuk tujuan penanaman. Benih merupakan
bentuk tanaman yang masih dalam keadaan terkekang. Benih merupakan komponen
agronomi dan komponen penting didalam pengelolaan lapanagan produksi sebagai
komponen, masalah benih berorientasi kepada penerapan kaidak-kaidah ilmiah.
Pupuk adalah senyawa
yang mengandung unsur hara yang dibeikan pada tanaman dengan dosis tertentu.
Bagian yang tidak mengandung unsur haraa tersebut akan menurunkan kadar hara
dalam pupuk tersebut
Pupuk alam, ada 3 antara lain:
1. Pupuk
kandang, pupuk yang berasal dari kotoran hewan
2. Pupuk
kompos, campuran dari rumput-rumput pasar atau kumpulan dari dedaunan yang
telah gugur dan busuk
3. Pupuk hijau,
pupuk yang berasal dari tanaman hijau, terutama dari tanaman yang berbunga.
Pupuk buatan, ada 2, yaitu :
1. Pupuk
tunggal, yaitu pupuk ini hanya mengandung satu macam unsur saja. Yang termasuk
pupuk tunggal adalah Z.A, TSP, ZK, dan DS. Urea, hanya mengandung unsur
nitrogen. TSP hanya mengandung unsur fosfat. ZK, hanya mengandung kalium.
2. Pupuk
majemuk, yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur, seperti NPK dan
DAP. NPK mengandung tiga unsur, yaitu nitrogen, fosfat,dan kalium. DAP
mengandung dua unsur, yaitu nitrogen dan fosfat.
Zat pengatur tumbuh merupakan
senyawa organik yang bukan hara, dalam jumlah sedikit dapat mendorong
pertumbuhan tanaman. Penggunaan zat pengatur tumbuh dapat menghemat biaya
produksi karena digunakan dalam taksiran (dosis) rendah.Beberapa zat pengatur
tumbuh dan hormon yang sudah kita kenal ada 5, yaitu auksin, giberalin,
sitokinin, asam absisat, dan etilen.
Pestisida adalah substansi kimia
yang digunakan untuk membunuh atau mengendalikan hama. Kata pestisida
berasal dari kata pest meliputi hama penyakit secara luas dan kata sida berasal
dari kata ceado yang artinya membunuh.Penggunaan pestisida dalam pertanian
telah menunjukan kemampuannya didalam menanggulangi atau mengurangi merosotnya
hasil akibat serangan hama dan penyakit.
Berdasarkan kegunaannya, pestisida dapat dibagi menjadi beberapa jenis,
antara lain :
1. Insektisida
untuk mengendalikan hama serangga,
2. Rodentisida
untuk mengendalikan tikus,
3. Fungisida
untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan cendawan
4. Bakterisida
untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan bakteri,
5. Herbisida
untuk mengendalikan gulma atau tanaman pengganggu
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat
|
Bahhan
|
||
1. Cangkul
2. Parang
3. Sabit
4. Handprayer
5. Meteran
|
1.
Benih
jagung
2.
Benih
tomat
3.
Benih
kacang panjang
4.
Benih
bayam
5.
Benih
cabe
|
1.
SP36
2.
KCl
3.
Urea-subsidi
4.
Urea-nonsubsidi
5.
Gadasil B
|
1.
Bakterisida
2.
ZPT
3.
Fungisida
4.
Insektisida
5.
Herbisida
|
3.2 Cara
Kerja
Praktikum
dilaksanakan dalam bentuk observasi deskriptif terhadap saprotan sebagai objek pengamatan
yang dilakukan secara mandiri oleh setiap praktikan. Objek yang diamati berupa
beberapa jenis alat pertanian dan bahan-bahan saprodi yang tersedia di
laboratorium agronomi. Pelaksanaannya:
1. Menyiapkan
kertas, membuat tabel pengamatan untuk mencatat hasil pengamatan. Menulis
identitas praktikum pada lembar kertas tersebut.
2. Mengambil
objek pengamatan yang utuh dari seluruh objek yang telah dipersisapkan
3. Mengamati
secara seksama karakteristik objek pengamatan
4. Melakukan
pencatatan/gambar secara tepat, lengkap dan sistematis terhadap informasi yang
diketahui dari objek tersebut
5. Merapikan
kembali ruang dan meja yang telah digunakan untuk praktikum
6. Mengumpulkan
gambar dan pengamatan ke co.asisten sebagai laporan setelah praktikum hari yang
bersangkutan
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil
A. Tabel Benih
No
|
Nama
|
Bentuk
|
Warna
|
Ukuran
|
Kegunaan
|
1
|
Benih jagung
|
Bulat, pipih
|
Kuning
|
Besar
|
Sebagai benih
|
2
|
Benih tomat
|
Bulat, pipih
|
Abu-abu
|
Kecil
|
Sebagai benih
|
3
|
Benih kacang
panjang
|
Oval, panjang
|
Merah
|
Besar
|
Sebagai benih
|
4
|
Benih bayam
|
Bulat, kecil
|
Hitam
|
Kecil
|
Sebagai benih
|
5
|
Benih cabe
|
Bulat, pipih
|
Coklat
|
Kecil
|
Sebagai benih
|
B. Tabel Pupuk
No
|
Nama/Jenis
|
Bentuk
|
Warna
|
Kandungan
|
Kegunaan
|
1
|
SP36
|
Bulat
|
Abu-abu
|
P2O5
|
memacu pembentukan bunga dan masaknya buah/biji. |
2
|
Urea-nonsubsidi
|
Bulat
|
Putih
|
CO(NH2)2
|
membantu pertumbuhan tanaman |
3
|
Urea-subsidi
|
Kristal
|
Merah muda
|
||
4
|
KCl
|
Kristal
|
Jingga
|
K2O
|
Memperkuat tumbuh tegak tanaman.
|
5
|
Gadasil B
|
Bulat
|
Biru
|
N, MgSO4,
P2O5, K2O.
|
menunjang
pembentukan tunas bunga
|
C. Tabel Pestisida
No
|
Nama/Jenis
|
Nama Dagang
|
Bentuk
|
Bahn Aktif
|
Warna
|
Kegunaan
|
1
|
Bakterisida
|
Agrept 20 WP
|
Bubuk
|
Streptomisin
Sulfat
|
Putih
|
Pengendali
layu
|
2
|
ZPT
|
Ethrel
|
Cair
|
Etefon 480 g/e
|
Bening
|
Zat pengatur
tumbuh
|
3
|
Fungisida
|
Dikhane m-45
|
Bubuk
|
Mankozep 80%
|
Kuning
|
Pengendali
penyakit
|
4
|
Insektisida
|
Crowen 113 EC
|
Cair
|
Cypermhetrium
|
Kuning
|
Pengendali
hama
|
5
|
Herbisida
|
Dual 500 EC
|
Cair
|
Mekolaktor
|
Hitam
|
Pembasmi gulma
|
D. Tabel Alat
No.
|
Nama
|
Bahan
|
Kegunaan
|
1
|
Cangkul
|
Besi
|
Mengolah tanah
|
2
|
Parang
|
Besi
|
Menebas rumput
|
3
|
Sabit
|
Besi
|
Merumput
|
4
|
Handprayer
|
Plasti/besi
|
Menyemprot
|
5
|
Meteran
|
Plastik/tembaga
|
Mengukur
|
4.2 Pembahasan
A. Benih
Menurut Sutarno dkk (1997) secara teknologi dikenal
benih yang bersifat ortodoks dan rekalsitran. Benih ortodoks tidak mati
walaupun dikeringkan sampai kadar air yang relatif sangat rendah dengan
cara pengeringan cepat dan juga tidak mati kalau benih itu disimpan dalam
keadaan suhu yang relatif rendah. Contoh benih yang bersifat ortodoks
antara lain adalah benih Acacia mangium Wild (Akasia), Dalbergialatifolia Roxb
(sonobrit), Eucalyptus urophylla S.T (ampupu), Eucalyptus deglupta Blume
(leda), Gmelina arborea Linn (gmelina), Paraserianthes falcataria
Folsberg(sengon), Pinus mercusii Jung et de Vriese (tusam), dan Santalum album
(cendana). Benih yang bersifat rekalsitran, akan mati kalau kadar airnya
diturunkan sebelum mencapai kering dan tidak tahan di tempat yang bersuhu
rendah. Contoh benih ini adalah Agathis lorantifolia Salisb (dammar), Diosypros
celebica Back (eboni), Hevea brasiliensis Aublet (Kayu karet), Macadamia
hildenbrandii Steen (makadame), Shorecompressa, Shorea seminis V.SI. Dibawah ini adalah contoh-contoh benih yang
digunakan dalam praktikum:
Benih
Jagung
|
|
Benih
Tomat
|
|
Benih
Kacang Panjang
|
|
Benih
Bayam
|
|
Benih
Cabe
|
B. Pupuk
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk
mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga
mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik
atau anorganik ( mineral ). Pupuk berbeda dari suplemen, pupuk mengandung
bahan baku yang diperlukan tumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara
suplemen seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme.
Meskipun demikian, ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan
sejumlah material suplemen. Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan
tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan.
Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan.
Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun. Salah satu
jenis pupuk organik adalah kompos
Pupuk berdasarkan sumber bahan, dilihat dari sumber pembuatannya, terdapat
dua kelompok besar pupuk: (1) pupuk organik atau pupuk alami (bahasa
Inggris: manure) dan (2) pupuk kimia atau pupuk buatan
(Ing. fertilizer ). Pupuk organik mencakup semua pupuk yang dibuat
dari sisa-sisa metabolisme atau organ hewan dan tumbuhan, sedangkan pupuk kimia
dibuat melalui proses pengolahan oleh manusia dari bahan-bahan mineral. Pupuk
kimia biasanya lebih "murni" daripada pupuk organik, dengan
kandungan bahan yang dapat dikalkulasi. Pupuk organik sukar ditentukan isinya,
tergantung dari sumbernya; keunggulannya adalah ia dapat memperbaiki kondisi
fisik tanah karena membantu pengikatan air secara efektif. Pupuk
berdasarkan bentuk fisik dibedakan menjadi pupuk padat dan pupuk cair. Pupuk
padat diperdagangkan dalam bentuk onggokan, remahan, butiran, atau kristal. Pupuk
cair diperdagangkan dalam bentuk konsentrat atau cairan. Pupuk
padatan biasanya diaplikan ke tanah/media tanam, sementara pupuk cair
diberikan secara disemprot ke tubuh tanaman. Pupuk berdasarkan kandungannya terdapat
dua kelompok pupuk berdasarkan kandungan: pupuk tunggal dan pupuk majemuk.
Pupuk tunggal mengandung hanya satu unsur, sedangkan pupuk
majemuk paling tidak mengandung dua unsur yang diperlukan. Terdapat
pula pengelompokan yang disebut pupuk mikro, karena mengandung hara mikro
(micronutrients). Beberapa merk pupuk majemuk modern sekarang juga diberi
campuran zat pengatur tumbuh atau zat lainnya untuk meningkatkan
efektivitas penyerapan hara yang diberikan.
Dibawah ini
adalah beberapa jenis pupuk yang digunakan dalam praktikum:
SP 36
|
|
Urea-nonsubsidi
|
|
Urea-subsidi
|
|
KCl
|
|
Gadasil B
|
C. Pestisida
Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk mengendalikan, menolak,
memikat, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini berasal dari pest
("hama") yang diberi akhiran cide ("pembasmi"). Sasarannya
bermacam-macam, seperti serangga, tikus, gulma, burung, mamalia, ikan, atau
mikrobia yang dianggap mengganggu. Pestisida biasanya, tapi tak selalu,
beracun. dalam bahasa sehari-hari, pestisida seringkali disebut sebagai
"racun". Tergantung dari sasarannya, pestisida dapat berupa :
·
Insektisida (serangga)
·
Fungisida (fungi/jamur)
·
Rodentisida (hewan pengerat/Rodentia)
·
Herbisida (gulma)
·
Akarisida (tungau)
·
Bakterisida (bakteri)
Dibawah ini
adalah beberapa jenis pestisida yang digunakan dalam praktikum:
Bakterisida
|
|
ZPT
|
|
Fungisida
|
|
Insektisida
|
|
Herbisida
|
D. Alat
Alat saprodi
adalah alat yang dapat digunakan secara terus menerus dan sebagai alat
pendukung dalam menjalankan tahapan pelaksanaan usaha pertanian.Alat saprotan
yang kami deskripsikan yaitu cangkul dan alat penyemprot tanaman.Cangkul
berfungsi untuk membantu pengolahan lahan, berwujud padat dan komponen unsur
utamanya adalah kayu dan besi.Sedangkan alat penyemprot tanaman digunakan untuk
menyemprot pestisida, berwujud padat, dan komponen unsur utamanya adalah plastik
dan besi.
Dibawah ini adalah beberapa jenis pestisida
yang digunakan dalam praktikum:
Cangkul
|
|
Parang
|
|
Sabit
|
|
Handprayer
|
|
Meteran
|
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Sarana produksi dalam pertanian terdiri dari alat-alat pertanian, pupuk dan
pestisida, dimana alat-alat pertanian untuk mengelolah lahan dan tanaman
digunakan alat-alat seperti cangkul, parang babat, arit dan traktor. Dengan sistem pengelolahan
lahan dengan baik dan benar akan
memperoleh hasil yang lebih bagus. Pupuk juga sangat diperlukan juga untuk
pertumbuhan tanaman karena akan membantu proses pertumbuhan tanaman, dengan
pemberian pupuk sesuai dengan dosis yang di berikan akan membuat tanaman lebih subur
lagi. Pestisida digunakan untuk membasmi hama dan penyakit, dengan menggunakan
pestisida yang berlebihan maka akan membuat tanaman mati dan hama tananman
menjadi resisten/tahan akan kekebalan tubuhnya.
Benih adalah
biji yang terpilih yang digunakan untuk perkembangbiakan atau untuk produksi
biji selanjutnya. Pupuk adalah senyawa yang mengandung unsur hara yang
diberikantanaman dengan dosis tertentu. Zat pengatur tumbuh adalah bahan yang
mengandung senyawa kimia beracunyang bisa digunakan untuk mengatur pertumbuhan
tanaman, misalnya untuk merangsang pembungaan dan pembuahan, merangsang
pertumbuhanvegetatif, mematikan cabang yang tidak dikehendaki dan lain
sebagainya. Pestisida adalah substansi kimia yang digunakan untuk pemberantasan
hamadan penyakit.
5.2 Saran
Berikan pengetahuan kepada praktikan secara praktek, macam-macam pupuk
dan cara pengolahannya, bagaimana penggunaan pestisida itu secara tepat,
dan bagian-bagian manakah yang terdapat pada tumbuhan zat pengatur tumbuh itu
terdapat.
DAFTAR
PUSTAKA
Djakfar, Z.R, dkk. 1990. Dasar-dasar Agronomi. BKS-B USAID:
Palembang.
Mugnisiah, Wahyu Qamara.1994. Panduan
Praktikum dan Penelitian Bidang Ilmu dan Teknologi
Benih. Rajawali Pers: Jakarta.
Novizan. 1999. Pemupukan Yang Efektif. Makalah
Pada Kursus Singkat Pertanian. PT Mitratani Mandiri Perdana. Jakarta.
Rukmana, Rahmat. 1995. Budidaya dan Pasca Panen. Kanisius: Yogyakarta.
Sostro Sudirja,Suroso. 1979. Ilmu Pemupukan. Yasagun : Jakarta
Sutejo, Mul Mulyani. 1988. Pupuk dan Cara Pemupukan. PT. Bina Aksara : Jakarta.
Ukaya, Awan. “Artikel Tentang Pupuk”. 03 Maret 2015.
http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_pangan/pestisida-yang-ramah-lingkungan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar