Kamis, 18 Desember 2014


LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
ACARA 7
TINGKAH LAKU TUMBUHAN


10807913_378345308998827_1726366733_n.jpg

                                                                             
Disusun Oleh :
Nama                           : Riski Meliya Ningsih
NPM                            : E1J014147
Hari/Tanggal                : C1/ Kamis, 4 Desember 2014
Dosen Pembimbing     : Marulak Simarmata, Ph.D
Co-As                          : Kas Andika Putri
                                       Reni Andista



LABORATORIUM AGRONOMI
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014
BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Semua organisme memiliki perilaku. Perilaku merupakan bentuk respons terhadap kondisi internal dan eksternalnya. Suatu respons dikatakan perilaku bila respons tersebut telah berpola, yakni memberikan respons tertentu yang sama terhadap stimulus tertentu. Perilaku juga dapat diartikan sebagai aktivitas suatu organisme akibat adanya suatu stimulus. Dalam mengamati perilaku, kita cenderung untuk menempatkan diri pada organisme yang kita amati, yakni dengan menganggap bahwa organisme tadi melihat dan merasakan seperti kita. Ini adalah antropomorfisme (Y: anthropos = manusia), yaitu interpretasi perilaku organisme lain seperti perilaku manusia. Semakin kita merasa mengenal suatu organisme, semakin kita menafsirkan perilaku tersebut secara antropomorfik. Seringkali suatu perilaku hewan terjadi karena pengaruh genetis (perilaku bawaan lahir atau innate behavior), dan karena akibat proses belajar atau pengalaman yang dapat disebabkan oleh lingkungan. Pada perkembangan ekologi perilaku terjadi perdebatan antara pendapat yang menyatakan bahwa perilaku yang terdapat pada suatu organisme merupakan pengaruh alami atau karena akibat hasil asuhan  atau pemeliharaan, hal ini merupakan perdebatan yang terus berlangsung. Dari berbagai hasil kajian, diketahui bahwa terjadinya suatu perilaku disebabkan oleh keduanya, yaitu genetis dan lingkungan (proses belajar), sehingga terjadi suatu perkembangan sifat.

1.2    Tujuan
Untuk mengetahui beberapa gerakan tumbuhan yang termasuk gerak tropis yaitu fototropisme, geotropisme, dan hydrotropisme.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Tumbuhan melakukan pergerakan karena rangsanan dari luar atau proses pertumbuha. Meski tidak memiliki sistem saraf, tumbuhan menunjukkan adanya kepekaan yang berupa gerak tanggapan terhadap sejumlah rangsangan dengan menggerakan bagian tumbuhan tertentu atau melakukan proses pertumbuhan. Berdasarkan penyebabnya, gerak tumbuhan dibedakan menjadi gerak autonom/endonom, gerak higroskopis, dan gerak esionom. (Robinsie, 1992)
1.      Gerak Autonom/Endonom
Gerak endonom merupakan gerak bagian tumbuhan karena faktor dari dalam tumbuhan. Misalnya, gerak pada batang tanaman kacang panjang yang membelit ke kanan.
2.      Gerak Higroskopis
Gerak higroskopis adalah gerak tumbuhan yang disebabkan karena pengaruh kelembapan dan kadar air. Misalnya, pecahnya buah pada tanaman kacang polong-polongan.
3.      Gerak Esionom
Gerak esionom ialah gerak pada tumbuhan yang trjadi karena adanya rangsangan dari luar tumbuhan. Dengan kata lain gerak esionom dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Gerak esionom dibagi menjadi 3, yaitu gerak taksis, gerak tropisme, dan gerak nasti. ( Wirakusumah, 2003)


a)      Gerak Taksis
Gerak taksis merupakan gerak perpindahan tumbuhan karena menerima rangsangan. Gerak taksis dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu taksis positif dan taksis negatif. Gerak taksis disebut taksis positif apabila gerak tumbuhan menuju ke arah datangnya rangsangan dan disebut taksis negatif jika gerak tumbuhan menjauhi
b)      Gerak Tropisme
Grak tropisme merupakan gerak tumbuhan yang dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Gerak tropisme terdiri dari beberapa jenis, seperti kemotropisme, tigmotropisme, geotropisme, fototropisme, dan hidrotropisme.



·         Kemotropisme
Kemotropisme merupakan gerak tumbuhan yang terjadi karena adanya rangsangan bahan kimia. Misalnya, gerak akar menuju ke tempat yan banyak mengandung zat hara.
·         Tigmotropisme
Tigmotropisme merupakan gerak tumbuhan yang terjadi karena adanya sentuhan dari benda, hewan, atau tumbuhan lainnya. Misalnya, perambatan sulur tumbuhan gadung pada pagar.
·         Geotropisme
Geotropisme merupakan gerak tumbuhan yang trjadi karena pengaruh gaya gravitasi bumi. Gerak ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu geotropisme positif dan geotropisme negatif. Gerak geotropisme disebut geotropisme positif jika arah gerak menuju ke gravitasi bumi dan disebut geotropisme negatif jika gerak berlawanan dengan arah gravitasi bumi. Contoh geotropisme positif yaitu seluruh akar tumbuhan ke bawah menembus tanah. Contoh geotropisme negatif yaitu tunas tumbuhan yang menuju ke atas.
·         Fototropisme
Fototropisme merupakan gerak tumbuhan yang terjadi karena pengaruh rangasangan cahaya. Msialnya, batang dan daun tumbuhan tumbuh membengkok ke arah datangnya sinar matahari.
·         Hidrotropisme
Hidrotropisme mrupakan gerak tumbuhan yang terjadi karena rangsangan air. Misalnya, akar tumbuhan yang terdapat di dalam tanah menuju ke daerah yang lebih banyak airnya.
c)      Gerak Nasti
Gerak nasti merupakan gerak tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Gerak ini dibagi menjadi niktinasti, seismonasti, fotonasti, dan termonasti. (Bambang, 2002)

BAB III
METODOLOGI

3.1  Alat dan Bahan
·         Benih kacang hijau
·         3 buah aqua cup
·         Kotak karton ukuran aqua box

3.2    Cara Kerja
1.      Fototropisme
·         Menyediakan aqua cup pertama, melubangi bagian bawah aqua cup (sebanyak 5 lubang dengan ukuran Ɵ 0.5 mm). Memuat  label nama sendiri.
·         Mengisi aqua cup sebanyak  4/5 bagian dengan media tanah yang sudah bersih.
·         Merendam benih selama 15 menit sebelum penanaman kemudian menanam dua benih kacang hijau pada lubang tanam yang sama di tengah-tengah pot dengan kedalaman 2 cm. Menyiramnya sampai jenuh.
·         Melubangi kotak karton sebesar uang logam pada satu sisi.
·         Menyimpan aqua cup ke dalam kotak karton berlubang, kemudian meletakkan pada tempat yang ditentukan.
·         Mengamati pertumbuhan kacang hijau.
·         Menggambarkan keadaan kacang hijau.
2.      Geotropisme
·         Menyediakan aqua cup kedua, melubangi bagian bawah aqua cup (sebanyak 5 lubang dengan ukuran Ɵ 0.5 mm). Memuat  label nama sendiri.
·         Mengisi aqua cup sebanyak  4/5 bagian dengan media tanah yang sudah bersih.
·         Merendam benih selama 15 menit sebelum penanaman kemudian menanam dua benih kacang hijau pada lubang tanam yang sama di tengah-tengah pot dengan kedalaman 2 cm. Menyiramnya sampai jenuh.
·         Biarkan tumbuh 2 hari. Pada hari ketiga, balikan aqua cup dan letakan pada alas plastik untuk melihat pengaruh gravitasi bumi terhadap akar.
·         Mengamati apa yang terjadi pada hari ketujuh
·         Menggambarkan keadaan pertumbuhan yang diamati
3.      Hydrotropysme
·         Menyediakan aqua cup ketiga, melubangi bagian bawah aqua cup (sebanyak 5 lubang dengan ukuran Ɵ 0.5 mm). Memuat  label nama sendiri.
·         Mengisi aqua cup sebanyak  4/5 bagian dengan media tanah yang sudah bersih.
·         Merendam benih selama 15 menit sebelum penanaman kemudian menanam dua benih kacang hijau pada lubang tanam yang sama di tengah-tengah pot dengan kedalaman 2 cm. Menyiramnya sampai jenuh.
·         Menyiram pot pada sisi yang bersebelahan dengan benih. Menyiram sedikit demi sedikit sehingga hanya setengah media tanam yang basah dengan air
·         Menyiram dengan metode sama setiap harinya
·         Mengamati apa yang terjadi setiap hari hingga hari ketujuh
·         Menggambarkan keadaan pertumbuhan akar tanaman yang diamati

                                                           BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
No
Hari ke-
Fototropisme
Geotropisme
Hydrotropisme
1
Hari ke­-1
Belum ada perubahan yang tampak pada tanaman
Belum ada perubahan yang tampak pada tanaman
Belum ada perubahan yang tampak pada tanaman
2
Hari ke-4
Panjang batang sekitar 17 cm berwarna pucat, tumbuh mengarah datangnya sinar matahari, akar mulai tampak serabutnya, daun telah tumbuh dan berwarna kuning pucat dengan biji menempel.
Akar pertama mulai panjang disusul dengan akar serabut yang sudah tumbuh, daun mulai ada berwarna hijau, panjang tanaman sekitar 5 cm, daun dan biji masih menempel
Panjang ak ke sinar 15  cm, akar belum menuju tanah yang basah, biji mulai membelah, daun telah merekah dan batang berwarna hijau
3
Hari ke-7
Panjang batang semakin bertambah menjadi 22 cm, daunnya juga bertamabah, arah tanaman tetap mengarah kesinar matahari dan berwarna hijau.
Pada hari ketujuh, akar pada tumbuhan kacang setelah dibalik pada awalnya akar tanaman menghadap ke atas namun pada hari ketujuh akar tersebut berbelok menuju arah bumi (gravitasi) sedangkan batang dan daunnya yang tadinya ,enghadap bawah malah berbelok keatas mengikuti arah datangnya cahaya matahari
Panjang batang bertambah menjadi 20 cm, jumlah daun tetap, akar menuju ke tanah yang basah dan menunjukan proses hydrotropisme.

4.2 Pembahasan
Pada percobaan pertama pertumbuhan tanaman selalu mengarah ke arah datangnya cahaya dikarenakan tumbuhan berfotosintesis membutuhkan cahaya matahari, sehingga arah tumbuhan selalu menuju arah datangnya/sumber cahaya matahari. Sebab tanaman tumbuh menuju cahaya matahari karena adanya zat yang dihasilkan oleh ujung tumbuhan yang berpengaruh besar terhadap tumbuhan, zat itu disebut auksin. Fungsi auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel didaerah belakang meristem ujung. Pengaruh auksi yang lain adalah merangsang pembelahan sel-sel kambium, meningkatkan perkembangan bunga dan buah, merangsang perkembangan akar lateral, dan menyebabkan pembengkokan batang. Penyebaran auksin pada batang tidak merata sehingga menyebabkan pemanjangan  sel tidak merata. Sel-sel yang mengandung lebih banyak auksin berukuran lebih panjang daripada yang mengandung sedikit auksin akibatnya, batang membengkok.
Pembengkokan batang diakibatkan oleh arah datangnya cahaya matahari yang juga berhubungan dengan penyebaran auksin. Batang yang terkena cahaya memiliki auksin yang lebih sedikit, karena auksin mengalami kerusakan jika terkena cahaya matahari. Bagian batang yang tidak terkena cahaya mempunyai lebih banyak auksin sehingga tumbuh lebih panjang daripada bagian yang terkena cahaya. Akibatnya batang membengkok menuju arah datangnya cahaya atau dengan kata lain mengikuti cahaya matahari . Terlebih lagi, dalam proses fotosintesis tumbuhan membutuhkan cahaya matahari untuk menghasilkan CO2 dan energi. Cahaya juga merupakan suatu rangsangan. Tumbuhan  sangat identik dengan rangsangan (cahaya).
Pada pertumbuhan akar di eksperimen yang kedua, pada hari pertama tumbuhan tumbuh secara biasa, tetapi pada hari ketiga setelah cup aqua dibalikkan, akar tumbuhan tetap mengarah ke bawah, sedangkan batangnya tetap mengarah keatas menunjukan adanya geotropisme. Pada eksperimen yang ketiga, pada hari pertama dan kedua, tanaman tumbuh secara biasa, setelah setiap hari dilakukan penyiraman, pada hari ke empat akar tanaman mulai menuju ke arah tanah yang basah dan mulai mengikat di tanah yang basah menunjukan adanya hydrotropisme.
  
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1  Kesimpulan
Dari penelitian percoban di peroleh kesimpulan bahwa pada jenis tumbuhan fototropisme pertumbuhannya kecambah, kecambah menuju ke rangsangan cahaya dan pertumbuhannya sangat cepat. Pada jenis tumbuhan geotrofisme pertumbuhannya lamban  di karenakan beberapa faktor seperti faktor tanah dan hormon auksin. Pada jenis tumbuhan Hidrotrofisme terjadi petumbuhan yang hampir menyamai fototropisme namun perbedaan di pertumbuhan akarnya yang mengikuti arah penyiraman air.
Pergerakan Tanaman terjadi karena adanya proses pertumbuhan dan adanya kepekaan terhadap rangsang atau iritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhan baik itu mendekati atau menjauhi arah rangsangan.  Pergerakan dipengaruhi oleh faktor rangsangan luar seperti cahaya, air dan gravitasi bumi serta dalam bagian tumbuhan sendiri seperti pergerakan sitoplasma sel. Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh panjang gelombang, durasi, intensitas, dan arah datangnya sinar cahaya.  Secara fisiologis, cahaya mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung bagi tubuh tanaman.  Pengaruhnya pada metabolisme secara langsung melalui fotosintesis, sedangkan pengaruh tidak langsungnya melalui pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang merupakan respon metabolik dan lebih kompleks

5.2 Saran
Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti. Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.

DAFTAR PUSTAKA

Adam, Robinsie W, 1992. Adaptasi Tumbuhan. Andi Publisher: Jakarta.
Tursih, Bambang. 2002. Gerak Tumbuhan. Jakarta: PT Gramedia.
Wirakusumah, Sambas. 2003. Gerak Pada Tumbuhan. UI Press: Jakarta

PERTANYAAN DAN JAWABAN

1.    Apakah sebabnya pertumbuhan tanaman selalu menuju kearah datangnya cahaya ?
Jawaban : Pertumbuhan tanaman selalu mengarah ke arah datangnya cahaya dikarenakan tumbuhan berfotosintesis membutuhkan cahaya matahari, sehingga arah tumbuhan selalu menuju arah datangnya/sumber cahaya matahari
2.    Bagaimana pertumbuhan akar pada eksperimen yang kedua dan ketiga dan jelaskan apa yang menyababkan perbedaan kedua eksperimen tersebut?!
Jawaban : Pada pertumbuhan akar di eksperimen yang kedua, pada hari pertama tumbuhan tumbuh secara biasa, tetapi pada hari ketiga setelah cup aqua dibalikkan, akar tumbuhan tetap mengarah ke bawah, sedangkan batangnya tetap mengarah keatas menunjukan adanya geotropisme. Pada eksperimen yang ketiga, pada hari pertama dan kedua, tanaman tumbuh secara biasa, setelah setiap hari dilakukan penyiraman, pada hari ke empat akar tanaman mulai menuju ke arah tanah yang basah dan mulai mengikat di tanah yang basah menunjukan adanya hydrotropisme. Yang menyebabkan perbedaan kedua percobaan tersebut dalah pada percobaan kedua menunjukan adanya gerak geotropisme dan persobaan ketiga menunjukan adanya gerak hydrotropisme.
3.    Sebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi gerak tanaman!

Jawaban : Arah datangnya cahaya, arah datangnya sumber air, dan gaya gravitasi bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar